GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Kamis, 18 Juni 2020 - Renungan Malam
KASIH ANTAR SAUDARA

Tetapi Jadi janganlah takut, aku akan menanggung makananmu, dan makan anak-anakmu juga.”… (ay.21)

Kejadian 50 : 15 – 21
KAMIS, 18 JUNI 2020
RENUNGAN MALAM
GB.47 : 1 – Berdoa


Komunitas terdekat dalam hidup adalah keluarga. Keluarga merupakan tempat pertama kali kita hadir, dibentuk, dicintai dan ditopang. Keluargalah yang menjadi penolong pertama jika kita mempunyai masalah. Keluarga menjadikan kita hidup mandiri. Intinya, keluarga menjadi penting dalam kehidupan kita. Namun demikian, sangat disayangkan ada pribadi yang merasa tidak dicintai dan diterima oleh keluarga. Banyak penyebab hal ini terjadi.

Setelah kematian Yakub, para saudara Yusuf merasa takut dan kuatir. Mengapa? Mereka merasa bersalah atas perbuatan yang telah dilakukan terhadap Yusuf. “Boleh jadi Yusuf akan mendendam kita dan membalaskan sepenuhnya kepada kita segala kejahatan yang telah kita lakukan kepadanya.” (ay.15). Mereka datang bersujud dan siap menerima segala konsekuensi atas Tindakan yang dahulu dilakukan terhadap Yusuf. Mereka siap menjadi budak Yusuf. Namun Yusuf demikian, tidak seperti yang dibayangkan oleh saudara-saudaranya. Yusuf meyakini bahwa Tuhan memakai dirinya untuk memelihara hidup bagi keluarga dan bangsanya (ay.20-21).

Sangat menarik atas sikap dan pemikiran Yusuf. Jika kita berada pada pihak Yusuf, pasti inilah kesempatan untuk membalas. Dengan kedudukan dan kekuasaan yang dimiliki, tidak mustahil bagi Yusuf untuk menghukum saudaranya. Berdamai dengan masa lalu yang pahit dan keyakinan bahwa Tuhan memakai dirinya untuk menyelamatkan keluarga dan bangsanya membentuk jiwa mengampuni untuk mengasihi dalam diri Yusuf. Jika mungkin kita mempunyai masa lalu yang tidak menyenangkan dalam keluarga, inilah saat tepat untuk belajar dari sikap Yusuf yang mengampuni untuk mengasihi anggota keluarga lainnya. Dengan mengampuni untuk mengasihi, rasa damai dan sukacita dalam keluarga pasti terjalin. Malam ini menjadi tekad agar esok kita menyatakan diri untuk menyelesaikan semua persoalan dalam keluarga, juga orang lain yang pernah dilukai dan melukai kita untuk saling mengampuni dan mengasihi.

GB.47 : 2
Doa : (Bapa, syukur dan terima kasih atas saudara yang hadir dalam hidupku.Amin) 🙏

Kembali