GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Minggu, 21 Juni 2020 - Renungan Pagi
KASIH MENUMBUHKAN HARAPAN

Janganlah kiranya demikian, anak-anakku, bukankah jauh lebih pahit yang aku alami dari pada kamu, sebab tangan TUHAN teracung terhadap aku? (ay 13b).

Rut 1 : 1-4
MINGGU III SES. PENTAKOSTA
MINGGU, 21 JUNI 2020
RENUNGAN PAGI
GB 204 : 1,2,3-Berdoa


Kisah Naomi penuh derita. Menghindari kelaparan di Betlehem dengan merantau. Namun demikian, di Moab, derita itu tetap membuntutinya. Suami dan dua anak lelakinya meninggal dunia di rantau. Apadaya seorang janda seperti Naomi? Lalu Tuhan memberi harapan dengan memulihkan keadaan Yehuda (ay.6). Karena itu Naomi bertekad untuk kembali ke tanah Yehuda. Agaknya karakter Naomi menarik hati kedua menantunya, Orpa dan Rut. Mereka rela meninggalkan Moab, tanah kelahirannya dan mengikuti Naomi. Kasihiah yang mempertemukan. Kasih itu pula yang mengikat. Hati mereka bertaut, sehingga keduanya bertekad bersama Naomi pulang ke Betlehem, daerah yang asing.

Naomi menyadari, kepulangannya tidak akan menjamin masa depan kedua menantunya. Keadaannya tidak akan lebih baik. Karena itu kemudian terjadi dialog yang mengharukan(ay.7-17). Orpa akhirnya mengambil keputusan untuk kembali ke Moab. Sebab memang Naomi tidak bisa menjamin masa depannya (ay.20,21). Namun sikap Rut lain. Ia pasti belajar dari Naomi. Apakah itu? Naomi, perempuan yang tabah walau tangan Tuhan masih teracung kepadanya (ay.13). Naomi teguh beriman, walau harapannya goyah. Tuhan sepertinya meninggalkannya. Walau demikian, Rut membangkitkan harapan Naomi. Lalu ia membuat kredo, pengakuan (ay.17.18). Allahmu adalah Allahku, bangsamu adalah bangsaku. Pengakuannya mengundang harapan hidup bersama mertuanya. Kasihlah yang membuat Rut mengaku. Di dalam Tuhan ada Kasih. Kasih itu bertumbuh dengan iman lalu membuahkan harapan. Dua perempuan ini saling berbagi iman. kasih dan harap. Derita memang tidak dapat ditolak, tetapi dijalani dengan iman. Persekutuan dengan Tuhan menjamin iman yang teguh. Dengan iman, maka kasih menjadi kekuatan yang menggerakkan harapan walau tantangan menghadang perjalanan. Biartah kasih menjadi gaya hidup kita.

GB 204 : 4,5
Doa : (Biarlah hati kami yang memiliki kasih yang tulus dan murni. Amin) 🙏

Kembali