Jumat, 10 Juli 2020 - Renungan Pagi
MENYERAHKAN DIRI KEPADA TUHAN
.... lalu bangsa itu mengangkat dia menjadi kepala dan panglima mereka. Tetapi Yefta membawa seluruh perkaranya itu ke hadapan TUHAN, di Mizpa. (ay. 11).
MINGGU V SES.PENTAKOSTA
Jumat, 10 Juli 2020
RENUNGAN PAGI
KJ.24a : 1,2,3-Berdoa
Hidup sebatang kara tanpa sanak saudara memang tidak menyenangkan Pengalaman demikian pernah dialami oleh Yefta den Gilead. Asal usul kelahirannya dari seorang perempuan sundal membuat ia dibuang oleh saudara-saudara tirinya. Peristiwa ini kemungkinan terjadi setelah Gilead, ayah mereka, meninggal dunia. Sejak saat itu, Yefta pun terusir dan rumah ayahnya dan tudak mendapat bagian dari milik pusaka keruarganya. Sayangnya, tindakan tersebut dldukung oleh masyarakat Gilead. Alhasil, untuk bertahan hidup, Yefta terpaksa merampok bersama dengan para petualang yang bergabung dengannya di Tob.
Kehebatan Yefta sebagai perampok diketahui oleh para tua-tua Gilead. Mereka pun datang kepadanya dan mermnta Yefta untuk memimpm kaumnya mengalahkan bani Amon salah satu dari 7 suku asli Kanaan. Semula Yefta tidak percaya dan menolak. Namun desakan para tua-tua Gilead itu berhasil meluluhkan hatinya. Ia tampaknya tidak suka menyimpan dendam, melainkan sedia mengampuni dan menolong sesama yang pernah menyakitinya.
Sikap Yefta sungguh tepat. Barangkali karena itulah TUHAN memilihya melalui konsensus orang banyak Yefta membuktikan bahwa asal usul dari masa lalu yang buruk bukanlah hambatan umuk memberi diri bagi pekerjaan TUHAN. Menyadari keterbatasan dan dosanya, maka Yefta pun membawa keputusan dan kerinduannya itu kepada TUHAN. Ia pergi ke mezbah TUHAN di Mizpa untuk memohon penyertaan-Nya agar mampu menjadl hakim yang adil dan cakap. Adil dalam menimbang dan memutuskan setiap perkara. Cakap dalam merumuskan strategi dan kebijakan.
Saudaraku, kisah Yefta menunjukkan kepada kita bahwa TUHAN sanggup mengubah jalan hidup seseorang. DIA berkenan memperlengkapi kita untuk melakukan kebaikan bagi banyak orang. Bersediakah kita bertobat dan menyerahkan diri seutuhnya kepada-Nya?. Jika ya, sekaranglah saatnya!
KJ.24a : 4
Doa : (Ya Allah, ampunilah masa laluku yang buruk dan perlengkapilah aku untuk melakukan pekerjaan baik bagi-Mu. Amin). 🙏