GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Rabu, 15 Juli 2020 - Renungan Malam
BERHIKMAT DI TENGAH KEANEKARAGAMAN

Tetapi jagalah, supaya kebebasanmu ini jangan menjadi batu sandungan bagi mereka yang lemah. (ay. 9)

1 Korintus 8 : 1-13
MINGGU VI SE5. PENTAKOSTA
RABU, 15 JULI 2020
HUT KE-70 PELKAT GP GPIB
RENUNGAN MALAM
KJ 336:1 -Berdoa


Jemaat Korintus tumbuh dan berkembang di tengah pluralitas masyarakat Korintus, baik dalam bidang sosial, ekonomi, budaya maupun agama. Dalam bidang agama, selain diperhadapkan pada pola keberagamaan Yunani dan Romawi yang bernuansa politheisme (menyembah banyak dewa), mereka juga berjumpa dengan agama-agama yang berasal dari kawasan Timur, seperti Mesir.  Salah satu bentuk peribadahan agama Yunani, adalah penyembahan terhadap Dewi Aphrodite (Venus) dan dewa-dewa lainnya.

Ada warga jemaat Korintus yang merasa memiliki pengetahuan lebih dari yang lain. Alias sok tahu atau berlebihan dalam menilai pengetahuan yang dimilikinya. Sikap ini bisa merusak persekutuan. Apalagi saat masalah muncul ketika itu, hal daging dan makanan yang dipersembahkan dalam ritual berhala. Yang sudah Kristen lama, merasa diri kuat dan merasa bebas saja, karena mereka tahu bahwa berhala itu tidak ada. Namun bagi umat yang baru Kristen, tentunya hal ini menjadi masalah dan bertanya-tanya.

Paulus menasihatkan agar mereka bersikap penuh kasih dalam menanggapi dan bersikap tentang makanan atau daging yang dijual sebagai hasil kurban bagi berhala. Berhala itu tidak ada dan sia sia. Karena Allah di atas segalanya. Mereka semua harus hati hati dalam bersikap dan tetap berhikmat untuk tidak menjadi batu sandungan bagi umat yang masih lemah imannya, serta tidak mudah jatuh ke dalam pencobaan dan dosa.

Sebagai umat Tuhan, termasuk generasi muda, di tengah keaneragaman kita sekarang, sejauh mana, sikap toleransi kita. Khususnya dalam hal makanan yang dipersembahkan dalam ritual keyakinan lain?. Saat ini, diperlukan sikap umat percaya dalam membangun dan merawat keberagaman yang ada, dengan tetap menjaga identitas iman sebagai pengikut Kristus yang setia.

KJ.336 : 2,3
Doa : (Tuhan, tuntun kami untuk memiliki sikap penuh hikmat dan penuh kasih terhadap perbedaan di antara sesama manusia. Amin). 🙏

Kembali