GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Kamis, 16 Juli 2020 - Renungan Malam
DIHITUNG, DITIMBANG, DIBAGI

Tuanku meninggikan diri terhadap Yang Berkuasa di sorga: (ay. 23a)

Daniel 5 : 1-23
MINGGU VI SES. PENTAKOSTA
KAMIS, 16 JULI 2020
RENUNGAN MALAM
KJ.341 : 1-Berdoa


Raja Belsyazar mengadakan pesta besar bersarna seribuan tamu yang terhormat sambll menikmati rninuman anggur. Raja Babel ini menggunakan perkakas emas, perak yang telah dirarnpas Nebukadnezar dari dalam Rurnah Tuhan di Yerusalem. Perkakas itu dipakai untuk para tamu meminum anggur yang memabukkan mereka sambil memuji-muji dewa-dewa Babel. Saat itu juga muncullah tangan tangan misterius yang rnenuliskan sesuatu di dinding istana. Peristiwa aneh ini membuat raja pucat pasi, ketakutan sehingga lututnya gemetar. Para ahll nujum, peramal dari Babel tidak ada yang mampu menafsirkan tulisan itu. Walau sudah dijanjikan hadiah menarik. Hanya Daniel yang mampu membaca dan menafsirkan tulisan itu.

Tulisan itu adalah Mene, Mene, Tekel Ufarsin; artlnya: dihitung, ditimbang dan dibagi. Maknanya adalah waktu Belsyazar benar-benar telah diperhitungkan Allah dengan cermat. Belsyazar menggunakan perkakas untuk menyembah berhala. Sangat jelas sebagai sikap penghinaan dan penghujatan kepada Allah Israel dan merendahkan barang-barang yang digunakan untuk penyembahan kepada-Nya. Perkakas dari bait Allah merupakah benda yang dikuduskan dan hanya boleh dipakai oleh para imam dalam upacara keagamaan.

Nas ini mengajak kita, untuk melihat bagaimana peran Daniel saat itu untuk mengingatkan raja babel itu tentang kemahakuasaan Tuhan Allah Israel. Bahwa kekuasaan sang raja berasal dari Tuhan. Bukan karena kekuatan diri atau jabatan dan harta kekayaan. Apalagi sombong dan merendahkan Allah. Bahkan terus hidup dalam penyembahan berhala. Tak sedikit orang menikmati hidup dengan mengandalkan kuasa, harta dan jabatan. Lupa bahwa apapun yang dimiliki berasal dari Allah. Begitu mendapat teguran Tuhan melalui banyak peristiwa, barulah manusia sadar bahwa di mata Allah, kita telah bersalah. Istiah hidup ini untuk memuliakan-Nya.

KJ.341 : 2
Doa : (Tuhan, bimbinglah hidup kami untuk selalu memuliakan nama Tuhan dan hidup dalam kerendahan hati. Amin). 🙏

Kembali