GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Rabu, 12 Agustus 2020 - Renungan Malam
MENGHARGAI HIDUP

TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup (ay.7)

Kejadian 2 : 1 - 7
MINGGU X SES. PENTAKOSTA
RABU, 12 AGUSTUS 2020
Renunqan Malam
KJ. 62 : 1, 6 - Berdoa

Ketika organ vital tubuh manusia (jantung, paru, otak) berhenti berfungsi secara permanen, maka manusia dinyatakan mati. Ini membuktikan bahwa tidak satu manusia pun yang abadi, semua pasti mati! Tidak ada penjelasan apa pun yang mampu mengungkap rahasia kematian manusia, kecuali memahaminya dalam terang rancangan TUHAN.

Rancangan Allah menjadikan manusia dapat dilihat di kitab Kejadian 2:7, "Allah membentuk manusia dari debu tanah. "Manusia ada, karena ada yang berkarya, dan ada bahan membentuknya: debu tanah, yang tidak mungkin dibentuk. Hal ini menegaskan bahwa manusia dibentuk menjadi "ciptaan" yang sama dengan karya pematung/seniman ukir dan nilainya seperti barang seni. Apa pun "ciptaan" di muka bumi, punya masa eksis (kadaluwarsa). Namun, Allah menciptakan manusia tidak hanya dengan karya, tetapi juga kuasa-Nya (C. Barth), ltu sebabnya ketika Allah memberikan nafas (Ibr.nefesy), maka manusia yang debu tanah itu "hidup", sekaligus memosisikannya - yang hina dan rendah (dari tanah/ bumi tempat berpijak) — menjadi berarti dan mulia (Mzm.8); makhluk jasmani dan rohani.

Banyak orang menjalani hidup hanya dengan kekuatan ekonomi, tanpa memeduIikanAIlah. Sikap hidup seperti ini mambuat manusia angkuh, hidup dalam kepalsuan di hadapan TUHAN, serta menipu dirinya. Sebagai makhluk jasmani dan rohani, kita hendaknya memahami hidup dalam iman yang benar, bahwa tubuh ini milikNya. Orang yang menghargai hidup, akan mengakui bahwa hidupnya dari dan milik TUHAN; ia hidup hanya oleh kemurahan-Nya. Segala berkat yang ada padanya diperoleh dari TUHAN, Sumber Berkat. Karena itu, "Berupayalah tidak hanya menjadi manusia sukses, tetapi juga bernilai” (Albert Einstein)
 

GB. 226 : 1, 3
Doa : (Ya Bapa di sorga, tolong ingatkan kami untuk selalu menghargai hidup dengan berupaya tidak hanya menjadi orang sukses, tetapi juga menjadi bernilai bagi sesama)
🙏

Kembali