Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)
GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA
Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)
GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA
Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)
Jumat, 4 September 2020 - Renungan Malam
MELANGKAH DENGAN HATI
"Betapa Indah langkah-langkahmu dengan sandal-sandal itu" (7:1a)
MINGGU XIII SES.PENTAKOSTA JUMAT, 4 SEPTEMBER 2020 Renungan Malam GB. 107 : 1 - Berdoa
Ketika jatuh dari motor beberapa tahun yang Ialu, saya tidak dapat berjalan karena sakit di bagian lutut dan paha. Jangankan berjalan, untuk bangun dari tempat tidur dan duduk saja sangat sakit. Peristiwa tersebut memberikan pembelajaran penting bahwa saya harus mensyukuri apapun yang bisa dilakukan dan sadar bahwa setiap langkah itu berharga. Pada pengalaman lain, saya melihat orangtua yang selalu bersukacita meskipun setiap hari harus duduk di kursi roda. Mengamati hal ini saya kembali belajar, bahwa cara melangkah tidak terpaku pada menggunakan kaki. Hati yang bersukacita adalah juga cara melangkah dalam menjalani kehidupan yang harus kita lalui.
Langkah yang disampaikan dalam Kidung Agung 7: la, adalah puji-pujian mempelai laki-laki terhadap mempelai perempuan, khusus terkait cara ia melangkah. Puji-pujian ini tentu diungkapkan sebagai rasa syukur terhadap kehidupan. Puji-pujian sang mempelai laki-laki, meskipun ditujukan kepada mempelai perempuan yang melangkah, tetapi juga tersirat puji syukur kepada Sang Pemberi Kehidupan (bnd. Mzm. 44:9). Oleh sebab itu pujiannya sekali- gus ungkapan syukur atas kehadiran sang mempelai perempuan di dalam kehidupannya.
Sering tanpa sadar kita menganggap melangkah adalah pekerjaan sederhana dan tidak penting untuk diperhatikan. Bacaan hari ini mengajak kita untuk mewaspadai setiap langkah karena setiap langkah sangat berarti bagi masa depan setiap orang. Jika salah melangkah maka kita akan tersesat, sehingga perlu usaha gigih dan sabar untuk memulihkan dampak yang ditimbulkan. Tetapi ada yang lebih penting lagi, yaitu bahwa kita tidak sekadar mampu melangkah, tetapi mesti berusaha untuk melangkah dengan hati yang penuh sukacita. Apapun kondisi kitajika hati dipenuhi sukacita dan syukur kepada TUHAN, maka setiap hari pasti dapat dilalui sekalipun ada tantangan.
GB. 107 : 5 Doa : (Allah Bapa mohon penuhi hati kami dengan sukacita dan syukur dalam menjalani kehidupan setiap hari) 🙏