GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Rabu, 14 Oktober 2020 - Renungan Pagi
KASIH ALLAH BAPA

"Aku menarik mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan kasih". (ay. 4a)

Hosea 11 : 1-4
MINGGU XIX SES. PENTAKOSTA
RABU, 14 OKTOBER 2020
Renungan Pagi
KJ.384 : 1, 2 - Berdoa



Menurut tradisi yang dikenal, bahwa pemilihan Israel sebagai umat Tuhan terjadi ketika mereka meninggalkan tempat perhambaan di Mesir (lihat Kel 4:22). Hosea memberitakan bahwa hubungan Tuhan dengan umat Israel seperti bapa dan anak, bukan lagi sebagai suami-isteri (seperti dalam pasal 1-3). Sebagai "bapa", Allah mengasihi Israel sejak kecil dan memanggil "anak"-Nya itu dari Mesir (ay. I ); mengajarnya berjalan dan menggendongnya (ay.3); menarik mereka dengan tali kesetiaan dan ikatan kasih (ay.4); dan berkorban baginya (mengangkat kuk dan membungkuk) (ay.4). Namun demikian, selaku anak, Israel justru makin menjauh dari Tuhan, dan mempersembahkan kurban kepada Baal. Israel juga membakar kurban kepada patung-patung (ay.2); serta tidak insaf bahwa Tuhan yang menyembuhkannya (ay.3b).
 
Mengapa Tuhan menggambarkan hubungan-Nya dengan umat-Nya seperti bapa-anak, bukan sebagai suami-isteri sebagaimana yang dinyatakan dalam pasal 1-3? Mari kita coba pikirkan sejenak tentang perbedaan antara "suami-isteri" dengan "hubungan bapa-anak". Hubungan suami-isteri tidak selalu hubungan yang abadi. Hubungan itu bisa putus karena perceraian. Hubungan bapa-anak tetap abadi dan tidak ada yang dapat memutuskannya, sekalipun oleh perceraian.
 
Apakah kaitannya antara konsep "hubungan bapa-anak" ini dengan sikap Tuhan terhadap dosa dan ketidaksetiaan umat Israel? Betul, bahwa bangsa Israel, selaku umat Tuhan berdosa dan tidak setia kepada Dia, serta akan dihukum oleh-Nya. Namun demikian Tuhan akan tetap mengasihi mereka. Kasih Tuhan mengalahkan kedegilan umat-Nya. Karena hubungan Tuhan dengan umat-Nya yang digambarkan sebagai bapa-anak itu tidak akan pernah terputus. Karena Tuhan tetap mengasihi, maka janganlah hal ini menjadi alasan bagi kita untuk berbuat dosa. Kasih harus dibalas dengan kasih.
 
 
KJ. 384 : 3, 4
Doa : (Ya Bapa, kami adalah anak-anak-Mu, karena itu mohon berilah tuntunan untuk menurut akan kehendak-Mu)
🙏

Kembali