Rabu, 28 Oktober 2020 - Renungan Pagi
ARAH PANDANGAN
“Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. (ay.2)
MINGGU XXI SES. PENTAKOSTA
RABU, 28 OKTOBER 2020
Renungan Pagi
KJ. 169 : 1, 2 - Berdoa
Dengan mata kita melihat apa yang ada di sekeliling, mengetahui posisi, dan bisa menetapkan arah saat akan melangkah. Saat berada dijalan yang bercabang dan kebingungan hendak ke mana, maka dengan mata kita dapat mengamati secara seksama sambil berpikir. Lalu pada akhirnya, kita memutuskan jalan mana yang akan dipilih.
Hidup ini diciptakan Tuhan bukan hanya untuk menyusuri jalan yang kita inginkan. Karena kalau menuruti kemauan sendiri kita pasti memilih jalan yang lurus, mulus, datar, selalu ada pemandangan indah serta dapat dengan cepat sampai tujuan. Sayangnya, hidup tidak demikian adanya. Tidak ada jalan pintas menuju kesuksesan, demikian kata sebuah peribahasa. Dalam menyusuri perjalanan kehidupan, terkadang kita juga memilih jalan yang salah. Seharusnya belok kiri, kita malah ke kanan. Seharusnya mengambil jalan yang lurus kita memilih memutar.
Kehidupan merupakan keputusan-keputusan untuk melangkah di jalan yang tepat, termasuk di dalamnya memutuskan untuk meninggalkan jalan yang keliru. Inilah yang dimaksud penulis dalam ayat 1, "tanggalkan semua beban dosa yang merintangi." Maksudnya, tinggalkan jalan yang tidak membawa kemana-mana atau berdampak buruk dan milikilah semangat seorang sprinter. Seorang sprinter berlari dengan fokus yang optimal pada garis finish di depan. Segala teknik, energi dan pandangan tertuju ke sana. Sebagai seorang beriman, fokus energi, pandangan, teknik hidup kita adalah Tuhan Yesus Kristus, agar tidak salah arah. Beban tiada lagi karena telah kita letakkan di tangan-Nya. Energipun tiada terbuang untuk hal-hal yang tidak efektif. Karena itu jangan biarkan hal apapun mengalihkan pandangan kita dari kasih, kebaikan, dan kebenaran Kristus.
KJ. 169 : 3, 5
Doa : (Tuhan Yesus, hanya kepada-Mu saja kuarahkan segenap pikiran, pandangan, perasaan, dan perbuatanku) 🙏