GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Senin, 2 November 2020 - Renungan Pagi
PERLUKAH CARA-CARA YANG TAK PANTAS

"Mengapa engkau menghina TUHAN dengan melakukan apa yang jahat di mata-Nya?" (ay.9a)

2 Samuel 12 : 1 - 13
MINGGU XXII SES. PENTAKOSTA
SENIN, 2 NOVEMBER 2020
Renungan Pagi
KJ. 25 : 1 - Berdoa


Seorang hakim agung terjerat dalam kasus korupsi. la tertangkap tangan melakukan tindakan korupsi. la langsung ditahan dan dipenjarakan. Sebelum itu, ia menjalani persidangan dan terbukti bersalah. Sebagai hakim, ia menggunakan kewenangannya untuk mendapatkan banyak uang. Hal ini merupakan cara yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku. Akibatnya, hakim ini mendapatkan hukuman.
 
Daud adalah seorang raja. Kebudayaan masyarakat saat itu memungkinkan seorang raja mempunyai istri yang banyak. Daud memiliki lebih dari satu istri. Dalam 1 Tawarikh 3 : 1 - 5, Daud memiliki tujuh istri. Selama Daud menjadi raja di Yehuda sampai Daud merebut Yerusalem, ia memiliki tujuh istri. Salah satu istri Daud adalah Batsyeba. Nabi Nathan memperingatkan Daud mengenai Batsyeba. Peringatan ini berhubungan dengan cara Daud untuk mendapatkan Batsyeba sebagai istrinya. Daud menggunakan cara yang tidak pantas yaitu membunuh Uria, suami Batsyeba.
 
GPIB adalah salah satu gereja yang berusia tua di Indonesia. GPIB memasuki usia 72 tahun. Berdasarkan pemetaan wilayah, GPIB mempunyai tanggung jawab dan panggilan yang besar GPIB terpanggil untuk melaksanakan pelayanan sesuai dengan cara yang berkenan bagi Tuhan. Tuhan adalah kepala gereja. GPIB dituntut untuk melaksanakan panggilan dengan setia dan tulus. Tujuannya adalah agar dunia mendapatkan buah-buah kesaksian yang baik untuk membangun kehidupan bersama di Indonesia. Persoalannya, pemetaan wilayah GPIB juga meliputi gereja-gereja lokal yang mempunyai sejarah sendiri. Untuk itu, GPIB perlu cara yang baik untuk meningkatkan pelayanan dalam wilayahnya masing-masing. Ini merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan dari GPIB menjawab panggilannya.
 
 
KJ. 25 : 2
Doa : (Tuhan Yesus, mohon ampuni kami atas semua tindakan terhadap sesama yang tidak berkenan kepada-Mu)
🙏

Kembali