GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Kamis, 5 November 2020 - Renungan Malam
MEMILAH ANTARA YANG BENAR DAN YANG TIDAK

Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya, dan kecurangan tidak terdapat pada bibirnya (ay.6)

Maleakhi 2 : 6 - 9
MINGGU XXII SES. PENTAKOSTA
KAMIS, 5 NOVEMBER 2020
Renungan Malam
KJ. 413 : 1 - Berdoa


Pada masa pandemi COVID-19, umat Nasrani di Indonesia dikejutkan dengan sebuah video. Video itu kritikan dari seorang pendeta terhadap pendeta lain yang tidak mengikuti himbauan pemerintah. Himbauan pemerintah adalah setiap kegiatan ibadah bersama di gedung gereja dilarang untuk memutus penyebaran virus COVID-19. Ibadah bersama menyebabkan orang berkumpul dan memungkinkan COVID-19 menyebar dengan mudah. Alasan beberapa pendeta menolak himbauan tersebut adalah Tuhan lebih besar dari virus tersebut. Sementara itu, ada komunitas Kristen di negara lain yang memaksakan melakukan ibadah tertutup. Komunitas itu menjadi salah satu klaster yang mendukung penyebaran COVID-19. Akibatnya, pendeta dari komunitas Kristen tersebut meminta maaf kepada pemerintah dan menerima kritik yang membangun tersebut.
 
Tindakan para imam memiliki kewenangan yang besar. Mereka tergoda untuk menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan pribadi. Mereka bertingkah seolah-olah dirinya adalah satu-satunya jalan kepada Tuhan. Dalam PL umat tidak dapat berhubungan dengan Tuhan tanpa para imam. Para imam membuat beberapa ketentuan yang dijadikan hukum bagi umat. Akibatnya, umat tidak menyembah Tuhan dengan bebas. Imam telah mengambil kewenangan Tuhan untuk menyapa umat dengan leluasa. Dalam kitab-kitab Injil, hal ini menjadi nyata Ketika Yesus menyucikan bait Allah (Matius 21 : 13).
 
Dalam kehidupan ber-GPlB, hal seperti ini sudah biasa terjadi. Ada pihak-pihak yang menyalahgunakan wewenang untuk tujuan-tujuan pribadi. Mereka tidak peduli apakah umat hidup sesuai dengan kehendak Tuhan atau tidak. Mereka lupa bahwa gereja hanya mempunyai satu tujuan yaitu menjawab panggilan dari Tuhan. Itu berarti gereja harus menggunakan wewenangnya sesuai dengan kehendak-Nya. Jika tidak berbuat demikian, maka gereja mengulangi kesalahan yang terjadi dalam Maleakhi 2 : 6 - 9.
 
 
KJ. 413 : 2
Doa : (Tuhan dengan Roh Kudus-Mu, mohon mampukanlah agar kata dan tindakan kami selalu sejalan)
🙏

Kembali