GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Kamis, 12 November 2020 - Renungan Malam
BERANI TAKUT MATI

"Janganlah takut, Akulah yang akan menolong engkau" (ay.13b)

Yesaya 41 : 8 - 16
MINGGU XXIII SES. PENTAKOSTA
KAMIS, 12 NOVEMBER 2020
Renungan Malam
KJ. 400 : 1, 2 - Berdoa


Salah satu bagian dari kerapuhan manusia adalah bisa mati. Kematian adalah hal yang paling eksistensial dari manusia. Namun demikian, apakah kita takut mati? Terlepas bahwa takut bersifat manusiawi, seorang filsuf Jerman Mattin Heidegger pernah berkata, "berani takut mati". Berani takut mati adalah keinginan kuat untuk menjalani hidup yang otentik, "hidup yang sungguh-sungguh hidup". Jika tahu, bahwa besok akan mati, maka hidup di hari ini dijalani dengan sungguh-sungguh dalam keterlibatan untuk mengusahakan keadilan, perdamaian dan keutuhan ciptaan. Mati bukan sesuatu yang menakutkan, sebab kita menjalani hidup dengan sungguh-sungguh dan berkualitas.
 
Dalam usaha membarui Israel, Yesaya mengingatkan akan status baru mereka, yaitu sebagai hamba TUHAN. Status ini sekaligus mengungkap misi kehambaan Israel, ketika mereka berada dalam relasi dengan yang Iain. Bahwa menjadi besar berarti menjadi hamba atas yang Iain. Namun demikian, melakukan misi ini tidak mudah. Selain menghadapi tantangan dari diri sendiri berupa egoisme dan merasa diri kecil bagai cacing atau ulat (ay. 14), maka bangsa-bangsa di sekitar Israel dapat menjadi ancaman tersendiri yang membuat mereka takut dan bimbang (ay. 10). Dalam rasa yang tidak menentu ini, Allah hadir meneguhkan panggilan dan pengutusan Israel melaksanakan misi kehambaannya sekaligus disertai janji penyertaan, agar di bawah bayang-bayang kematian sekali-pun, mereka terus mengabdi, melayani dengan otentik juga berkualitas.
 
Berani takut mati adalah ajakan untuk memaknai hidup ini begitu berharga. Dengan demikian kita selalu hidup otentik mengusahakan kebaikan bagi sesama.
 
 
KJ. 400 : 3, 4
Doa : (Mohon teguhkan iman dan kerja kami ya Tuhan, agar terus mengusahakan kebaikan)
🙏

Kembali