GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Jumat, 20 November 2020 - Renungan Malam
PEMIMPIN YANG TEGAS DAN RENDAH HATI

"Kemudian Musa mencari dengan teliti kambing jantan korban penghapus dosa itu. tetapi ternyata kambing itu sudah habis dibakar. Sebab itu dimarahinyalah Eleazar dan Itamar, anak-anak Harun yang tinggal itu…” (ay.16)

Imamat 10 : 16 - 20
MINGGU XXIV SES. PENTAKOSTA
JUMAT, 20 NOVEMBER 2020
Renungan Malam
GB. 270 : 1 - Berdoa


Saudaraku, ketegasan harus dimiliki oleh setiap orang. Tanpa ketegasan, kita pasti kesulitan dalam membuat suatu keputusan etis. Tanpa ketegasan, kita juga mengalami kesulitan untuk menegur orang Iain yang melakukan suatu kesalahan. Akibatnya, kita akan diremehkan oleh orang-orang di sekitar.
 
Saudaraku, Musa adalah sosok pemimpin yang tegas. la menegur Eleazar dan Itamar karena mereka tidak melakukan apa yang telah diperintahkannya yakni, memakan kurban penghapus dosa di tempat yang kudus (ay.17). Ketegasan Musa sangat nampak pada saat menegur Eleazar dan Itamar. Namun demikian, suasana berubah ketika Harun, ayah dari Eleazar dan Itamar berbicara kepada Musa (ay. 19). Melalui pembicaraan tersebut, Musa menunjukkan sikap rendah hati yakni bersedia mendengarkan perkataan Harun dan memberikan respon atas tindakannya (ay.20).
 
Saudaraku, banyak orang yang memiliki ketegasan, namun tidak memiliki sikap rendah hati. Banyak pemimpin tidak mau mendengarkan perkataan orang Iain sebagai respons atas ketegasannya dan berujung pada suatu konflik. Sebagai seorang pemimpin, kita harus memiliki ketegasan dan kerendahan hati agar organisasi yang dibangun dan dipimpin tetap mengalami situasi damai sejahtera. Jika tidak memiliki dua hal tersebut, maka kita akan kehilangan wibawa, bahkan tidak dihormati dan dihargai oleh orang-orang yang dipimpin. Hal tersebut bahkan dapat menjadi hambatan ketika kita akan melakukan suatu perubahan untuk kemajuan dalam lingkungan keluarga, perusahaan, gereja dan masyarakat. Tanpa ketegasan dan rendah hati, persoalan yang sama akan terus terjadi berulang-ulang, sehingga membuang energi, waktu dan merugikan dalam banyak aspek. Karena itu mari menjadi pemimpin ataupun orang yang tegas dan rendah hati.
 
 
GB.270 : 2, 3
Doa : (Tuhan Yesus, tolong bantu kami untuk memiliki ketegasan dan kerendahan hati)
🙏

Kembali