GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Senin, 30 November 2020 - Renungan Pagi
KEPEMIMPINAN YANG TIDAK MENJADI SEBAB BATU SANDUNGAN

"Dalam hal apapun kami tidak memberi sebab orang tersandung, supaya pelayanan kami jangan sampai dicela." (ay.3)

2 Korintus 6 : 1 - 10
MINGGU ADVEN I
SENIN, 30 NOVEMBER 2020
Renungan Pagi
GB.115 : 1 - Berdoa


Harga sebuah pelayanan itu sesungguhnya sangat mahal. Sebab itu menyangkut masa sekarang dan yang akan datang dari para pelayan maupun mereka yang menerima pelayanan. Paulus dan rekan sepelayanannya menyadari arti penting pelayanan. Karena itu, ia sangat menjaga agar tidak ada hal yang menyebabkan mereka yang menerima pelayanan secara langsung maupun tidak langsung tersandung dengan niat, cara atau metode yang digunakan dalam melayani.
 
"Noktah merah" (noda) pada pelayanan, seperti ungkapan yang sama tentang "ragi dalam adonan" menekankan bahwa pelayanan tidak dapat dilakukan secara "arbitrer" (sesuka pelayan). la harus dilakukan dengan kesadaran penuh bahwa arti penting pelayanan mengandung risiko besar jika keliru diterapkan. Paulus menyebut hal ini sebagai "cela dan batu sandungan".
 
Terkadang, bahkan menjadi kenyataan yang "pasti" dijumpai bahwa pelayanan tidak senantiasa mudah. Pelayanan selalu dirintangi oleh "lusinan" tantangan, khususnya bagi pelayan itu sendiri! Mari belajar dari jenis tantangan Paulus dan rekannya (ay 3-10). Sebagai pelayan Allah, itu tidak menjamin bahwa pelayan akan kebal atau bebas dari tantangan (Zero Obstacle). Kita mengenal semboyan Paulus, "Mati adalah keuntungan, hidup adalah Kristus". Semboyan inilah yang mengukuhkan kemantapan prinsip dalam pelayanan Paulus.
 
Dari Paulus kita jadi mengenal, bahwa medan pelayanan itu rasanya seperti permen "nano-nano" (asam, asin, manis). Ada duka, juga tawa. Tampak mati, namun hidup. Sakit di dalam, senyum di luar. Dimaki, namun tetap dipercayakan pelayanan. Oh, masih banyak lagi asam getirnya pelayanan. Di sinilah letaknya pelayan Allah. Dalam kelemahan pelayan dan pelayanan "kuasa Allah bekerja secara sempurna" untuk membuat karya layan itu bertumbuh dan berhasil. Pelayan yang adalah pemimpin, ditantang membangun prinsip dan sikap melayani dalam medan yang penuh dera, namun tidak "jera".
 
 
GB.115 : 2
Doa : (Bapa mohon, teguhkanlah senantiasa semangat berpelayanan hamba-hamba-Mu, agar senantiasa memandang dan merasakan, bahwa panggilan pelayanan-Mu adalah jalan hidup utama)
🙏

Kembali