GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Jumat, 25 Desember 2020 - Renungan Malam
TULUS HATI = KALAHKAN EGO

Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. la mengambil Maria sebagai isterinya (ay.24)

Matius 1 : 18-25
HARI NATAL I
JUMAT, 25 DESEMBER 2020
Renungan Malam
GB.136 : 1,2 - Berdoa


Mengalahkan ego bukan hal mudah, apalagi jika itu menyangkut reputasi dan harga diri kita di masyarakat, atau menjaga nama baik orang Iain. Kita tentu perlu banyak pertimbangan yang serius dan membutuhkan sikap yang arif. Biasanya orang lebih suka mengutamakan kepentingan dirinya dibandingkan orang lain.
 
Berbeda dengan Yusuf. Pertemuannya dengan malaikat Tuhan di dalam mimpi menolongnya untuk mengambil sikap yang arif terhadap persoalan yang sedang dihadapinya. Dalam pandangan Yusuf, keadaan Maria yang sedang hamil merupakan beban moral tersendiri di tengah masyarakat Yahudi. Yusuf harus mengambil keputusan yang dapat menolong Maria untuk tetap dipandang baik oleh masyarakat. Dalam pandangan Tuhan, Yusuf dan Maria dipilih untuk menjadi perantara akan hadirnya Bayi Yesus di dunia ini. Tuhan mempercayakan Bayi Yesus kepada mereka untuk melaksanakan misi-Nya bagi dunia. Oleh Matius, Yusuf digambarkan sebagai seorang pria yang tulus hati. Ketulusan hati Yusuf terlihat melalui ketaatannya untuk menuruti pesan malaikat Tuhan yang menjumpainya di dalam mimpi. Yusuf mengambil Maria sebagai istrinya dan resmi hidup sebagai keluarga. Yusuf memberi nama kepada Bayi yang dilahirkan Maria, sebagai bentuk pengakuannya atas kehadiran Anak tersebut dalam kehidupan rumah tangga mereka.
 
Di jaman milenial ini, kita sulit menemukan orang yang tulus hati seperti Yusuf. Orang yang bersedia berkorba diri melaksanakan misi Tuhan untuk kebaikan orang Iain, bukan demi mendapat pujian. Satu hal yang perlu direnungkan sekarang adalah, apa misi yang Tuhan titipkan melalui kita, ketika dihadirkan di dunia ini. Mari hadir sebagai pribadi yang berkarakter Kristus, yang tidak dapat ditanggalkan di manapun kita ada dan berkarya. Firman Tuhan mengingatkan kita, agar selalu memiliki ketulusan hati dalam membangun relasi dengan orang Iain untuk menghasilkan karya-karya hidup yang memuliakan Nama-Nya. Orang yang tulus hati sedia mengalahkan egonya.
 
 
GB. 136 : 3, 4
Doa : (Ya Kristus, tolonglah kami untuk memiliki kerendahan hati seperti Engkau dalam melaksanakan misi-Mu bagi dunia)
🙏

Kembali