GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Selasa, 12 Januari 2021 - Renungan Malam
KESERAKAHAN DIRI BUKAN CIRI CITRA TUHAN

Kenyang pohon-pohon TUHAN, pohon-pohon aras di Libanon yang ditanam-Nya (ay.16)

Mazmur 104 : 16 - 18
MINGGU I SESUDAH EPIFANI
SELASA, 12 JANUARI 2021
Renungan Malam
KJ.61 : 1,2 - Berdoa


Di dalam pengembaraan di bidang pengetahuan, saya sempat membaca hasil riset dari sejumlah akademisi Cina tentang pengaruh pengaspalan jalan atas kehidupan cacing dan kesuburan tanah. Hanya sedikit orang yang memberi perhatian ke aspal, cacing dan kesuburan tanah. Serupa dengan itu hanya sedikit orang yang memberi perhatian kepohon dan kenyang. Istilah kenyang lebih dominan penggunaannya bagi manusia dan hewan. Istilah tersebut jarang digunakan untuk tanaman.
 
Istilah kenyang digunakan oleh Lembaga Alkitab Indonesia untuk menerjemahkan istilah bahasa Ibrani säba' (menjadi terpuaskan). Penggunaan istilah kenyang tersebut menunjukan, bahwa bukan hanya manusia yang memerlukan pemeliharaan (dalam bentuk kenyang), tetapi juga pohon-pohon. Hal ini terlihat sederhana dan recehan, tetapi sebenarnya penting. Sebab, praktik ecocide yang menghilangkan jutaan hektar paru-paru dunia di banyak provinsi di negeri ini menjadi bukti, bahwa hal sederhana itu tidak diperhatikan.
 
Richard M. Davidson di dalam tulisannya The Creation Theme in Psalm 104 menyampaikan, bahwa pemeliharaan Tuhan adalah suatu creatio continua (Keberlanjutan Penciptaan), setelah Penciptaan Utama (creatio prima) selama beberapa hari dilakukan-Nya. "Kenyang pohon-pohon Tuhan" adalah ungkapan, bahwa Dia tetap menyatakan kehadiran-Nya di dalam ciptaan-Nya dengan memelihara tumbuhan. Sayangnya, manusia merusaknya satu demi satu untuk memuaskan keserakahannya, padahal itu bukan ciri Citra Tuhan.
 
Alam semesta ini tidak diciptakan sembarangan, melainkan secara komprehensif. Bahkan ada suatu sistim topang menopang satu kehidupan dengan yang Iainnya. Ketika pohon-pohon kenyang, maka kehidupan manusia ditopang olehnya. Misalnya, manusia mendapatkan pasokan oksigen yang segar. Sebaliknya, ketika tak lagi kenyang, maka pohon-pohon tidak dapat menopang oksigen untuk manusia. Praktik ecocide merusak sistim topang-menopang tersebut. Jika pohon-pohon ditebang, maka tanah menderita dan manusia terancam kehidupannya. Jadi, mari memelihara alam ciptaan Tuhan.
 
 
KJ.61 : 3,4
Doa : (Bapa tolong kami memulihkan sistim topang-menopang kehidupan)
🙏

Kembali