GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Rabu, 13 Januari 2021 - Renungan Pagi
MERDEKA DARI BANALITAS : MELIHAT KEMBALI KEHADIRAN TUHAN DI ALAM

Engkau yang telah membuat bulan menjadi penentu waktu, matahari yang tahu akan saat terbenamnya (ay.19)

Mazmur 104 : 19 - 21
MINGGU I SESUDAH EPIFANI
RABU, 13 JANUARI 2021
Renungan Pagi
KJ.69 : 1,2,3 - Berdoa


Jacques Doukhan (1978) menyatakan, bahwa ayat-ayat dari Mazmur 104 berisikan tema paralel dari Kisah Penciptaan di Kejadian 1-2. Doukhan menjelaskan hal tersebut sebagaimana berikut ini. Hari pertama : terang (Mzm.104:2a). Hari kedua : cakrawala (Mzm.104:2b-4). Hari ketiga : kemunculan tanah; pembentukan tanaman (Mzm. 104:5-18), Hari keempat : cahaya guna menunjukan musim dan waktu (Mzm.104:19-23). Hari kelima : penyebutan hewan-hewan, burung dan binatang di laut (Mzm. 104:24-26). Hari keenam : makanan untuk hewan dan manusia; anugerah kehidupan bagi hewan dan manusia (Mzm. 104:27-30); Hari ketujuh : kemuliaan Tuhan (Mzm.104:31-32).
 
Pemazmur menjadikan Mazmur 104 ini untuk mengajak para pembaca menuju ke dalaman Kisah Penciptaan yang telah menjadi biasa atau banal. Banalitas Kisah Penciptaan membuat, seolah-olah, setiap bagian dari cerita tersebut telah dikuasai, dimengerti dan dihayati. Padahal, tidak setiap bagian dari Kisah Penciptaan dihayati.
 
Karena itu, bacaan ini mengajak kita merenungkan Tuhan di dalam kompleksitas penciptaan. Tuhan mencipta dan memelihara ciptaan-Nya. Tuhan menghadirkan manajemen hidup dan pola kehidupan berdasarkan penciptaan. Misalnya, musim dingin menata dan menyusun pola hidup bagi manusia yang tinggal di wilayah yang memiliki keadaan iklim tersebut. Ini berarti setiap orang menjalani kehidupan mereka di dalam rancangan Tuhan.
 
Meskipun demikian, manusia memiliki kehendak bebas (free will). Kehendak bebas itu semakin tidak terkontrol, bahkan menguasai diri manusia sendiri. Salah satu akibatnya, kehendak bebas tersebut telah mengubah hutan biodiversitas menjadi hutan beton dan hutan sawit. Jiwa pada setiap manusia yang dikuasai oleh kehendak bebas tersebut menjadi tertindas. Jiwa itu memerIukan pertolongan Tuhan untuk dibasuh, disegarkan dan dibimbing oleh hikmat-Nya. Kitab Mazmur dikenal sebagai Kitab Hikmat yang memiliki tujuan tersebut.
 
 
KJ.69 : 4,5,6,7
Doa : (Bapa, mohon pulihkan kemanusiaan kami sebagai Citra-Mu yang dipanggil untuk memelihara alam ciptaan-Mu)
🙏

Kembali