GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Sabtu, 23 Januari 2021 - Renungan Pagi
DIAMLAH! DENGARKANLAH! PERJUANGKANLAH!

Jawabnya : "Apakah orang itu, orang berdosa, aku tidak tahu; tetapi satu hal aku tahu, yaitu bahwa aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat" (ay.25)

Yohanes 9 : 24 - 34
MINGGU II SES. EPIFANI
SABTU, 23 JANUARI 2021
Renungan Pagi
KJ. 149 : 1, 2 - Berdoa


Belasan tahun yang lalu, saya melakukan pendampingan khusus tertutup bagi saudara warga jemaat yang diduga kerasukan setan. Setelah tiga jam, keluarga yang cemas bertanya, "Apakah setannya sudah keluar, Bu?" "Sudah! Namanya lapar", jawab saya. Mereka tertawa, padahal saya serius. Sembari makan siang saya sampaikan tugas keluarga, hanya satu, yaitu mendengar. Saudara mereka tidak kerasukan, tetapi tidak pernah didengar, selalu dibantah, dipojokkan dan dibuat diam. Perempuan korban kekerasan ini tidak punya ruang bicara, sehingga dia terganggu secara mental dan fisik. Saya teringat sebuah film Indonesia berjudul 27 Steps of May (2018), tentang korban perkosaan tahun 1998 bernama May. Trauma dan Iuka yang May alami berdampak buruk baginya, juga ayahnya.
 
Saudaraku, perikop pagi ini mengisahkan keberanian Celidonius bersuara dan menyanggah kaum Farisi. Meskipun dibujuk dan ditekan kelompok penguasa untuk menyangkal pengalaman kesembuhan dan kebaikan Yesus (ay. 24-25), Celidonius tidak surut keberanian. la tetap bersaksi. Pengenalan orang tentang dia berubah, dari seorang pengemis buta menjadi pengikut Yesus (ay.28). Interaksi dengan Kristus dan orang Farisi memberi dampak yang berbeda bagi si celik mata. Pengalaman dan penderitaannya, justru menjadi daya juang untuk berani berargumentasi dengan ahli-ahli hukum Taurat tentang dosa (ay. 30-33). Kegagalan orang-orang Farisi mengintimidasi berakhir dengan pengusiran Celidonius dari sinagoge (ay. 34).
 
Saudaraku, pengalaman beberapa orang di atas menjadi refleksi bagi kita. Pengalaman dan perjuangan Saudara bisa menjadi kekuatan dan inspirasi bagi yang lain. Nama Kristus dimuliakan lewat kesaksian kita. Seberapa besar kemampuan kita menahan diri untuk mendengar pengalaman mereka yang menderita? Diamlah! Dengarkanlah! Perjuangkanlah!
 
 
KJ. 149 : 3, 4
Doa : (Tuhan Yesus, mohon ajarlah kami lebih banyak mendengar daripada berbicara)
🙏

Kembali