Rabu, 27 Januari 2021 - Renungan Pagi
KETIKA TUHAN MEMBUATNYA BERBEDA
“Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil mayatnya dan menguburkannya” (ay. 12)
MINGGU III SES.EPIFANI
RABU, 27 JANUARI 2021
Renungan Pagi
KJ.142 : 1,2 - Berdoa
Ada sebuah cerita nyata tentang seorang anak perempuan bernama Ochie. la mengidap leukemia (kanker darah). Bulan demi bulan ia melalui perjuangannya. Semangat hidupnya tergambar jelas dalam salah satu status di twitter-nya( media sosial). Ochie menulis:I have cancer, I hate cancer, and I'm killing cancer". Setelah 10 bulan berjuang, akhirnya Ochie menghembuskan nafas terakhir. la sempat berpesan pada adiknya, supaya menjaga kesehatannya. la sempat memeluk erat papanya. la juga sempat mengucapkan terimakasih kepada mamanya yang tidak pernah lelah menemani dan merawatnya selama sakit. Banyak orang yang mengenalnya menangis dan bertanya "KENAPA TUHAN". Di tengah-tengah pertanyaan tersebut, ternyata dua hari sebelum pulang ke rumah Bapa, Ochie berkata kepada mamanya: "Mama, rumah baruku sudah selesai. Tuhan Yesus sudah menyediakan rumah baru untuk Ochie. Jadi Ochie harus pulang, pertandingannya sudah selesai. Ochie sudah sampai di garis finish".
Kita juga sering bertanya, "Kenapa Tuhan", ketika mengalami kejadian-kejadian yang menyedihkan atau yang tidak diinginkan. Seperti dalam perikop bacaan ini. Seorang yang saleh, yaitu Yohanes Pembaptis, yang merintis kedatangan Tuhan Yesus, harus menghembuskan nyawanya dengan cara yang sadis. la dipenggal di dalam penjara. Kepalanya ditaruh di sebuah talam. Suatu peristiwa yang membuat kita bertanya, "Kenapa Tuhan", bukankah ia seorang yang memberitakan Engkau?
Kadang kala Tuhan mengijinkan sesuatu yang berbeda dari yang kita harapkan, bahkan sulit dipahami dengan akal terjadi. Meskipun penderitaan selalu ada di dunia ini, namun sebagai murid Kristus kita dapat menjalaninya dengan cara yang berbeda. Ibaratnya ada 1000 orang yang menderita leukemia, Tuhan Yesus mengijinkan satu orang diantaranya adalah murid-Nya yang tabah dan setia, seperti Ochie. la menjalani penderitaannya dengan cara yang berbeda sebagai anak Tuhan dan akhirnya beroleh kebahagiaan kekal.
KJ. 416 : 1,2
Doa : (Tuhan Yesus, meskipun berbeda dengan harapan pribadi, kami tetap yakin inl yang terbaik dari-Mu) 🙏