GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Jumat, 29 Januari 2021 - Renungan Malam
BERSATU KITA TEGUH, BERCERAI KITA RUNTUH

“Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia” (ay.6)

Matius 19:1 - 12
MINGGU III SES. EPIFANI
JUMAT, 29 JANUARI 2021
Renungan Malam
KJ.451 : 1- Berdoa


Pada waktu perjuangan bangsa Indonesia dulu, ketika melawan penjajah, ada semboyan "bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh". Artinya, dalam memperjuangkan kemerdekaan, janganlah berjuang sendiri-sendiri, karena akan membuat terjadinya keruntuhan atau kegagalan atas perjuangan tersebut. Sebaliknya, ketika bersama-sama berjuang, maka kekuatan akan semakin kokoh.
 
Dalam pembacaan Alkitab malam ini Tuhan Yesus menegaskan, bahwa dalam kehidupan keluarga sebagai suami dan istri, Allah tidak menghendaki adanya perceraian. Tuhan Yesus mengatakan, bahwa apa yang sudah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia. Perkataan itu disampaikan Tuhan Yesus, karena mendapat pertanyaan dari orang-orang Farisi. Mereka bermaksud untuk mencobai Tuhan Yesus dengan pertanyaan-pertanyaan yang memojokan. Misalnya, "Mengapa Musa memerintahkan memberikan surat cerai?" Tuhan Yesus menjawab, "Itu karena ketegaran hatimu, karena dari sejak semula tidaklah demikian". Jawaban Tuhan Yesus ini hendak menegaskan, bahwa sejak semula tidaklah demikian. Artinya, jelas bahwa Allah tidak menghendaki adanya perceraian. Jadi jangan membuat alasan apapun untuk dapat bercerai. Karena itu berarti hanya akan menunjukkan kotegaran hatimu.
 
Keluarga (suami-istri) akan selalu diperhadapkan dengan dua pribadi, pikiran, dan sifat yang berbeda. Namun demikian, perbedaan itu bukan untuk diperselisihkan, justru seharusnya saling melengkapi. Ingat, keluarga itu diibaratkan sedang berjuang mempertahankan keutuhan dengan harus bisa mengatasi perbedaan yang ada. Jadi, supaya kita kuat, maka harus bersatu, yaitu menyatukan dua pribadi, pikiran, dan sifat, dengan cara menerima kelemahan maupun kelebihan pasangan. Kita pun harus melibatkan Kristus, karena kasih-Nya yang mau berkorban untuk memberikan keselamatan. Jangan mau kalah lalu bercerai. Karena ketika kita bercerai, maka akan saling membenci, kecewa, lalu runtuh. Jadi, tetaplah bersatu dalam ikatan cinta kasih yang kudus, sesuai Firman Allah.
 
 
KJ. 451:2
Doa : (Tuhan Yesus, mohon mampukan kami untuk berjuang menjaga keutuhan keluarga dan rumah tangga, agar tetap dalam damai-Mu)
🙏

Kembali