GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Jumat, 29 April 2022 - Renungan Malam
LAKUKAN DENGAN SEGENAP KEBERADAAN DIRI

ayat 15: Jadi, apakah yang harus kubuat? Aku akan berdoa dengan rohku, tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku; aku akan menyanyi dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku.

1 Korintus 14:13-25
Renungan Malam
KJ 364:1,3 -Berdoa

Penjelasan:
* 1Kor 14:13-14 - maka rohkulah yang berdoa, tetapi akal budiku tidak turut berdoa
Orang yang memperoleh karunia berbahasa lidah hendaknya berdoa memohon karunia untuk menafsirkannya. Jika tidak maka rohkulah yang berdoa, tetapi akal budiku tidak turut berdoa. Maksudnya, bahasa lidah tersebut tidak menghasilkan apa-apa di dalam pikiran para pendengar.

* 1Kor 14:15 - Berdoa juga dengan akal budi
Berdoa juga dengan akal budi berarti berdoa agar para pendengar juga memperoleh buah berupa pengertian sebagaimana ditunjukkan oleh ayat-ayat selanjutnya. Ucapan yang dapat dipahami itu penting.

* 1Kor 14:16 - Orang biasa yang hadir sebagai pendengar
Orang biasa yang hadir sebagai pendengar mungkin mengacu kepada mereka yang tidak memiliki karunia berbahasa roh atau karunia menafsirkan bahasa roh, atau mungkin orang yang hanya ingin tahu (bdg. F. F. Bruce. Commentary on the Book of Acts, hlm. 102: Morris, op.cit, hlm. 195, 196).

* 1Kor 14:18-19 - dalam pertemuan jemaat // kata-kata yang dapat dimengerti untuk mengajar orang lain
Yang diutamakan oleh Paulus tampak jelas. Berapapun banyaknya seseorang mungkin mempergunakan karunia berbahasa roh di luar kebaktian (secara umum maupun pribadi), dalam pertemuan jemaat (bersifat menekankan di dalam kalimat bahasa Yunaninya) hendaknya orang tersebut mempergunakan kata-kata yang dapat dimengerti untuk mengajar orang lain.

* 1Kor 14:20-25
Paulus telah mengemukakan keunggulan dari nubuat bagi orang dalam. kini dia membahas keunggulannya bagi orang luar.

* 1Kor 14:21-22 - hukum Taurat // orang-orang yang mempunyai bahasa lain
Sang rasul memasukkan sebuah kutipan bebas dari hukum Taurat (maksudnya, Perjanjian Lama) untuk menunjukkan bahwa bahasa roh dimaksudkan sebagai tandan kehadiran Allah bersama orang-orang bukan Yahudi. Di dalam Yesaya 28:11,12, bagian yang dikutip, bangsa Asyur disebut sebagai orang-orang yang mempunyai bahasa lain. Jadi, karunia ini terutama dirancang bagi orang-orang yang belum percaya. Di dalam Kisah Para Rasul karunia ini disebutkan sebanyak empat kali (kata "melihat" di dalam Kis. 8:18 tampaknya menunjukkan bahwa di Samaria terdapat tanda lahiriah), dan di dalam setiap peristiwa ada orang Yahudi yang hadir. Allah bermaksud menunjukkan kepada kelompok orang yang tidak mau percaya itu bahwa Dia ada bersama gerakan yang baru itu. Jelas bahwa bahasa-bahasa yang dikenal yang dipakai pada hari Pentakosta, merupakan satu-satunya tanda yang memadai bagi orang-orang Yahudi yang sulit diyakinkan itu. Bahasa orang yang dalam keadaan ekstase berpeluang mendapat terlalu banyak alasan alamiah, dan yang tidak kalah penting di antaranya ialah fakta historis yang sudah dikenal dan sudah sering dibicarakan oleh kelompok-kelompok non-Kristen (MNT, hlm. 208, 209).

* 1Kor 14:23-25 - rahasia yang terkandung dalam hatinya // sujud menyembah
Paulus melukiskan berbagai dampak berbeda dari bahasa roh dan nubuat pada orang luar dengan menunjukkan keunggulan dari nubuat. Tidak ada pertentangan dengan 14:22 sebagaimana tampak jika dilihat secara sekilas (bahasa roh tidak berguna bagi orang tidak percaya, sedangkan nubuat rupanya berguna). Di dalam ayat yang terakhir, individu-individu yang telah mendengar kebenaran namun menolaknya diberi perhatian, sebagaimana ditunjukkan melalui penyamaan dengan bangsa Israel yang suka berontak, sedangkan di dalam bagian ini yang diberi perhatian adalah para pendengar baru (ICC, hlm. 319). Nubuat menuntun seseorang kepada keinsafan akan keadaan berdosanya, penghukuman, dan manifestasi dari rahasia yang terkandung dalam hatinya. Hasil dari semua itu adalah sujud menyembah satu-satunya obyek yang layak dilayani (bdg. Mat. 14:33).

KJ 364:4 🙏

Kembali