Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)
GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA
Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)
GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA
Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)
Minggu, 21 Januari 2024 - Renungan Malam
SIAP MENGHADAPI BAHAYA
27:12 Karena pelabuhan itu tidak baik untuk tinggal di situ selama musim dingin, maka kebanyakan dari mereka lebih setuju untuk berlayar terus dan mencoba mencapai kota Feniks untuk tinggal di situ selama musim dingin. Kota Feniks adalah sebuah pelabuhan pulau Kreta, yang terbuka ke arah barat daya dan ke arah barat laut.
27:13 Pada waktu itu angin sepoi-sepoi bertiup dari selatan. Mereka menyangka, bahwa maksud mereka sudah tentu akan tercapai. Mereka membongkar sauh, lalu berlayar dekat sekali menyusur pantai Kreta.
Karena pelabuhan itu tidak baik untuk tinggal di situ selama musim dingin, maka kebanyakan dari mereka lebih setuju untuk berlayar terus dan mencoba mencapai kota Feniks untuk tinggal di situ selama musim dingin. (ay.12)
Negara Indonesia disebut sebagai negara maritim sebab sebagian besar wilayah Indonesia dikelilingi lautan, dan tentunya mata pencarian sebagian penduduk yang tingal di pesisir pantai adalah nelayan. Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Kota Palangka Raya membuka sekolah lapangan cuaca bagi nelayan dengan tujuan memberikan pengetahuan dalam membaca fenomena cuaca serta teknologi aplikasi cuaca, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil tangkapan yang lebih baik dan minim (zero) kecelakaan di laut (https://kaltengterkini.co.id/2023/03/20). Nelayan menjadi lebih siap menghadapi bahaya di laut.
Rombongan Paulus yang singgah di Pelabuhan Indah, dekat kota Lasea berketetapan melanjutkan pelayaran dengan pertimbangan pelabuhan itu kurang cocok ditinggali selama musim dingin. Mayoritas sepakat untuk segera berlayar ke kota Feniks, sebuah pelabuhan di pulau Kreta. Cuaca dipandang baik dan tidak ada yang salah dengan keputusan yang dibuat. Harapan mereka sangat tinggi dan tidak mungkin meleset dari perkiraan. Kemampuan membaca cuaca serta pengalaman bertahun-tahun di laut, turut membantu proses pengambilan keputusan. Rasul Paulus yang sudah memberi peringatan akan bahaya yang bisa terjadi, tidak dapat berbuat banyak membatalkan keputusan itu. Sejatinya, Paulus siap menghadapi bahaya karena percaya pemeliharaan Tuhan (baca 27:21-25).
Kemajuan teknologi telah membantu banyak hal dalam pekerjaan manusia. Tentu selalu ada sisi negatif yang terjadi, misalnya kurangnya waktu berbicara antara orang tua dengan anak, pengurangan tenaga kerja atau penggunaan teknologi untuk menyebarkan hoaks. Keluarga Kristen tidak boleh menjadi anti teknologi, tetapi menggunakan kemajuan teknologi dengan bijaksana. Sesibuk apapun harus tersedia waktu berdoa dan membaca Alkitab secara teratur supaya firman Tuhan menjadi sumber nilai hidup dan keluarga selamat serta tidak hancur karena informasi yang menyesatkan.
Doa: (Bapa surgawi beri kami hikmat untuk selalu mengutamakan Tuhan di tengah kemajuan teknologi yang cepat dan memberi kemudahan) 🙏