GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Rabu, 24 Januari 2024 - Renungan Malam
NASIHAT YANG MENGUATKAN

27:33 Ketika hari menjelang siang, Paulus mengajak semua orang untuk makan, katanya: “Sudah empat belas hari lamanya kamu menanti-nanti saja, menahan lapar dan tidak makan apa-apa. 27:34 Karena itu aku menasihati kamu, supaya kamu makan dahulu. Hal itu perlu untuk keselamatanmu. Tidak seorangpun di antara kamu akan kehilangan sehelaipun dari rambut kepalanya.” 27:35 Sesudah berkata demikian, ia mengambil roti, mengucap syukur kepada Allah di hadapan semua mereka, memecah-mecahkannya, lalu mulai makan. 27:36 Maka kuatlah hati semua orang itu, dan merekapun makan juga. 27:37 Jumlah kami semua yang di kapal itu dua ratus tujuh puluh enam jiwa. 27:38 Setelah makan kenyang, mereka membuang muatan gandum ke laut untuk meringankan kapal itu. 27:39 Dan ketika hari mulai siang, mereka melihat suatu teluk yang rata pantainya. Walaupun mereka tidak mengenal daratan itu, mereka memutuskan untuk sedapat mungkin mendamparkan kapal itu ke situ. 27:40 Mereka melepaskan tali-tali sauh, lalu meninggalkan sauh-sauh itu di dasar laut. Sementara itu mereka mengulurkan tali-tali kemudi, memasang layar topang, supaya angin meniup kapal itu menuju pantai.

Kisah Para Rasul 27:33-40
MINGGU III SESUDAH EPIFANI

Maka kuatlah hati semua orang itu, dan merekapun makan juga (ay. 36)

Dua minggu para penumpang kapal tidak makan sebab menantikan situasi cuaca buruk berakhir. Nyatanya, kondisi tidak banyak berubah dan itu menyebabkan mereka kurang selera makan. Disinyalir faktor depresi dan stress menjadi alasan mereka tidak makan berhari-hari. Paulus memerhatikan penampilan fisik mereka dan memberikan nasihat supaya mereka menjaga kebugaran tubuh. Bukan karena makanan tidak tersedia, tetapi rasa takut hebat atas bahaya yang mengintai hidup mereka.

Paulus berada dalam lingkungan yang mengalami ketakutan kolektif di tengah amukan badai yang belum berhenti. Bagaimana dapat tenang jika kapal masih terombang ambing tanpa pernah berhenti? Meski keadaan belum membaik, tubuh memerlukan energi untuk dapat bertahan menghadapi situasi yang ada termasuk menolong mereka yang lemah dan sakit. Paulus lagi-lagi tampil memberikan kata-kata semangat supaya mereka mengisi tubuh yang lapar dengan makanan. Dengan tubuh yang bertenaga, mereka dapat berpikir stabil dan mengambil keputusan penting di kemudian hari. Nasihat Paulus ditanggapi baik. Paulus berdoa dan menaikkan syukur untuk makanan yang tersedia serta membagikannya kepada dua ratus tujuh puluh enam jiwa (ay. 37). Semua makan dan bersemangat lagi untuk bersama-sama bertindak membuang muatan gandum ke laut. Nasihat rohani Paulus menguatkan manusia yang rapuh untuk bertindak benar dalam ketaatan kepada Allah yang memberkati dan menyelamatkan.

Depresi dan strees dapat mengganggu pola hidup sehat. Orang menghabiskan waktu dengan mengisap rokok berbungkus-bungkus, menenggak minuman beralkohol, atau tidak makan berhari-hari. Ketiadaan nasihat berakibat kehidupan makin suram. Nasihat dari orang percaya untuk berdoa, beribadah dan membaca Alkitab, menjadi petunjuk berharga yang menguatkan di kala lemah dan putus asa.

Doa: (Bapa surgawi, kami bersyukur untuk makanan dan minuman yang tersedia. Kuduskan semuanya supaya jadi kekuatan dalam berkarya dan untuk melayani sesama) 🙏

Kembali