GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Kamis, 25 Januari 2024 - Renungan Pagi
PERINTAH YANG MENYELAMATKAN

27:41 Tetapi mereka melanggar busung pasir, dan terkandaslah kapal itu. Haluannya terpancang dan tidak dapat bergerak dan buritannya hancur dipukul oleh gelombang yang hebat. 27:42 Pada waktu itu prajurit-prajurit bermaksud untuk membunuh tahanan-tahanan, supaya jangan ada seorangpun yang melarikan diri dengan berenang. 27:43 Tetapi perwira itu ingin menyelamatkan Paulus. Karena itu ia menggagalkan maksud mereka, dan memerintahkan, supaya orang-orang yang pandai berenang lebih dahulu terjun ke laut dan naik ke darat, 27:44 dan supaya orang-orang lain menyusul dengan mempergunakan papan atau pecahan-pecahan kapal. Demikianlah mereka semua selamat naik ke darat.

Kisah Para Rasul 27:41-44
Tetapi perwira itu ingin menyelamatkan Paulus. Karena itu ia menggagalkan maksud mereka, dan memerintahkan, supaya orang-orang yang pandai berenang lebih dahulu terjun ke laut dan naik ke darat (ay.43)

Kapal layar yang ditumpangi Paulus akhirnya kandas di dasar pasir. Buritannya hancur dipukul gelombang hebat. Perkiraan mereka meleset. Usaha-usaha terbaik yang dilakukan tidak membawa hasil memuaskan. Kemungkinan buruk dapat saja terjadi meskipun sudah dilakukan antisipasi untuk mendaratkan kapal dengan selamat. Mereka hanya dapat melihat jelas yang nampak di permukaan, tetapi tidak mengetahui kondisi bawah laut. Jika mereka memiliki informasi akurat, kapal dapat diarahkan dari kerusakan yang parah.

Paulus sepanjang pelayaran terus menyampaikan pendapat-pendapatnya guna mengatasi masalah pelik yang dihadapi. Nasihat rohani Paulus kadang tidak didengar (ay.10-11), kadang juga diperhatikan (ay. 34-36). Nasihat-nasihat Paulus dapat diterima baik dan karena itu mereka masih tetap sehat dan berjuang mengatasi persoalan yang ada. Hancurnya kapal mendatangkan konsekuensi hukum bagi para tentara yang mengawal para tahanan. Satu-satunya cara supaya para tahanan tidak melarikan diri dengan membunuh mereka. Jika tidak, mereka yang akan menanggung hukuman dari otoritas Romawi. Perwira Yulius (ay.1) memerintahkan supaya tahanan menyelamatkan diri dengan berenang atau berpegangan pada papan dan pecahan-pecahan kapal (ay. 43-44). Perwira itu telah menyaksikan kebaikan Allah selama berlayar bersama Paulus yang mampu memberi semangat positif bagi semua penumpang yang takut dan putus asa.

Dalam dunia kerja dan pelayanan, kita berada bersama mereka yang disebut pemimpin atau rekan sekantor atau sepelayanan. Kehadiran kita adalah kehadiran yang menguatkan dan memberi dampak positif. Jika pendapat kita didengar, bersyukurlah. Sebaliknya, jika tidak mendapat perhatian, tetap bertindak positif. Kebaikan kita menjadi berkat yang tidak terhilang dalam hidup seseorang. Jika kita punya kuasa memerintah, gunakan kuasa itu untuk menyelamatkan sesama dan bukan membuatnya menderita.

Doa (Bapa Mahakasih, kami bersyukur jika nasihat kami telah mengu- bah hidup seseorang menjadi seperti yang Engkau kehendaki) 🙏

Kembali