GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Rabu, 7 Februari 2024 - Renungan Malam
MENGAKUI KUASA TUHAN

Tulah ketiga: nyamuk 8:16 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Katakanlah kepada Harun: Ulurkanlah tongkatmu dan pukulkanlah itu ke debu tanah, maka debu itu akan menjadi nyamuk di seluruh tanah Mesir.” 8:17 Lalu mereka berbuat demikian; Harun mengulurkan tangannya dengan tongkatnya dan memukulkannya ke debu tanah, maka nyamuk-nyamuk itu hinggap pada manusia dan pada binatang. Segala debu tanah menjadi nyamuk di seluruh tanah Mesir. 8:18 Para ahli itupun membuat yang demikian juga dengan ilmu-ilmu manteranya untuk mengadakan nyamuk-nyamuk, tetapi mereka tidak dapat. Demikianlah nyamuk-nyamuk itu hinggap pada manusia dan pada binatang. 8:19 Lalu berkatalah para ahli itu kepada Firaun: “Inilah tangan Allah.” Tetapi hati Firaun berkeras, dan ia tidak mau mendengarkan mereka–seperti yang telah difirmankan TUHAN.

Keluaran 8:16-19
“Ini perbuatan tangan ilahi” (ay. 19)

Tidak mudah mengakui peran Tuhan dalam hidup manusia. Manusia cenderung menempatkan dirinya di atas Tuhan. Akibatnya segala yang terjadi dalam hidup ini seolah terjadi atas kekuatan dan kemampuan diri manusia sendiri. Bahkan manusia sering menganggap dirinya bisa menyamai Tuhan.

Di sisi lain, dapat terjadi bahwa sebagai umat Allah terbangun superioritas bahwa Allah hanya ada dalam pemahaman umat Israel berupa pengakuan terhadap kemahakuasaan-Nya. Sementara bangsa-bangsa lain dianggap tidak memiliki pengakuan terhadap Allah dan kuasa-Nya serta pemahaman yang benar tentang Allah. Tetapi tidak dalam kisah penyataan tulah Tuhan yang ketiga, yaitu wabah nyamuk. Kuasa Allah yang dinyatakan melalui Musa bertujuan untuk menegur tindakan tidak berperikemanusiaan Firaun yang melakukan penindasan terhadap bangsa Israel secara sistematis. Untuk kesekian kalinya dikatakan Allah bekerja menyatakan diri-Nya terhadap bangsa penindas, Mesir, agar pemimpin mereka tahu dan segera sadar akan kesalahannya dan mengubah sikap. Untuk ketiga kalinya, Firaun tidak berubah. Dalam ayat 19 dikatakan “Firaun berkeras hati dan tidak mau mendengarkan mereka”.

Namun, ada yang berbeda. Para ahli ilmu gaib yang sering secara langsung melakukan perlawanan terhadap Musa dan Harun justru menyatakan yang sebaliknya. Terdapat kesan bahwa mereka turut memberi saran atau nasihat kepada Firaun agar mau mengubah kebijakannya menindas bangsa Israel. Tetapi nasihat mereka rupanya tidak mengubah sikap Firaun. Hingga mereka sendiri bisa berkata, “Ini perbuatan tangan ilahi!” (ay. 19). Memang tidak disebutkan apakah dengan begitu para ahli ilmu gaib itu mundur dari diperalat oleh Firaun dan tidak bersedia lagi berhadapan dengan para abdi Allah seperti Musa dan Harun. Setidaknya mereka sekarang paham bahwa mereka sedang berhadapan dengan Allah sendiri dan kuasa-Nya.

Doa: (Ajari kami mengakui kuasa-Mu dalam seluruh hidup ini) 🙏

Kembali