GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Jumat, 9 Februari 2024 - Renungan Malam
TAKUT KEPADA FIRMAN TUHAN

Tulah ketujuh: hujan es 9:13 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Bangunlah pagi-pagi dan berdirilah menantikan Firaun dan katakan kepadanya: Beginilah firman TUHAN, Allah orang Ibrani: Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku. 9:14 Sebab sekali ini Aku akan melepaskan segala tulah-Ku terhadap engkau sendiri, terhadap pegawai-pegawaimu dan terhadap rakyatmu, dengan maksud supaya engkau mengetahui, bahwa tidak ada yang seperti Aku di seluruh bumi. 9:15 Bukankah sudah lama Aku dapat mengacungkan tangan-Ku untuk membunuh engkau dan rakyatmu dengan penyakit sampar, sehingga engkau terhapus dari atas bumi; 9:16 akan tetapi inilah sebabnya Aku membiarkan engkau hidup, yakni supaya memperlihatkan kepadamu kekuatan-Ku, dan supaya nama-Ku dimasyhurkan di seluruh bumi. 9:17 Engkau masih selalu mengalangi umat-Ku, sehingga engkau tidak membiarkan mereka pergi. 9:18 Sesungguhnya besok kira-kira waktu ini Aku akan menurunkan hujan es yang sangat dahsyat, seperti yang belum pernah terjadi di Mesir sejak Mesir dijadikan sampai sekarang ini. 9:19 Oleh sebab itu, ternakmu dan segala yang kaupunyai di padang, suruhlah dibawa ke tempat yang aman; semua orang dan segala hewan, yang ada di padang dan tidak pulang berkumpul ke rumah, akan ditimpa oleh hujan es itu, sehingga mati.” 9:20 Maka siapa di antara para pegawai Firaun yang takut kepada firman TUHAN, menyuruh hamba-hambanya serta ternaknya lari ke rumah, 9:21 tetapi siapa yang tidak mengindahkan firman TUHAN, meninggalkan hamba-hambanya serta ternaknya di padang. 9:22 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Ulurkanlah tanganmu ke langit, supaya hujan es turun di seluruh tanah Mesir, menimpa manusia dan binatang dan menimpa tumbuh-tumbuhan di padang di tanah Mesir.” 9:23 Lalu Musa mengulurkan tongkatnya ke langit, maka TUHAN mengadakan guruh dan hujan es, dan apipun menyambar ke bumi, dan TUHAN menurunkan hujan es meliputi tanah Mesir. 9:24 Dan turunlah hujan es, beserta api yang berkilat-kilat di tengah-tengah hujan es itu, terlalu dahsyat, seperti yang belum pernah terjadi di seluruh negeri orang Mesir, sejak mereka menjadi suatu bangsa. 9:25 Hujan es itu menimpa binasa segala sesuatu yang ada di padang, di seluruh tanah Mesir, dari manusia sampai binatang; juga segala tumbuh-tumbuhan di padang ditimpa binasa oleh hujan itu dan segala pohon di padang ditumbangkannya. 9:26 Hanya di tanah Gosyen, tempat kediaman orang Israel, tidak ada turun hujan es. 9:27 Lalu Firaun menyuruh memanggil Musa dan Harun serta berkata kepada mereka: “Aku telah berdosa sekali ini, TUHAN itu yang benar, tetapi aku dan rakyatkulah yang bersalah. 9:28 Berdoalah kepada TUHAN; guruh yang sangat dahsyat dan hujan es itu sudah cukup. Maka aku akan membiarkan kamu pergi, tidak usah kamu tinggal lebih lama lagi.” 9:29 Dan berkatalah Musa kepadanya: “Sekeluar aku dari kota ini, aku akan mengembangkan tanganku kepada TUHAN; guruh akan berhenti dan hujan es tidak akan turun lagi, supaya engkau mengetahui, bahwa bumi adalah milik TUHAN. 9:30 Tetapi tentang engkau dan para pegawaimu, aku tahu, bahwa kamu belum takut kepada TUHAN Allah.” 9:31 –Tanaman rami dan jelai telah tertimpa binasa, sebab jelai itu sedang berbulir dan rami itu sedang berbunga. 9:32 Tetapi gandum dan sekoi tidak tertimpa binasa, sebab belum lagi musimnya. — 9:33 Lalu keluarlah Musa dari kota itu meninggalkan Firaun, dikembangkannyalah tangannya kepada TUHAN, maka berhentilah guruh dan hujan es dan hujan tidak tercurah lagi ke bumi. 9:34 Tetapi ketika Firaun melihat, bahwa hujan, hujan es dan guruh telah berhenti, maka teruslah ia berbuat dosa; ia tetap berkeras hati, baik ia maupun para pegawainya. 9:35 Berkeraslah hati Firaun, sehingga ia tidak membiarkan orang Israel pergi–seperti yang telah difirmankan TUHAN dengan perantaraan Musa.

Keluaran 9:13-35
“pegawai-pegawai Firaun, yang takut kepada firman TUHAN” (ay. 20)

Selalu ada pengecualian alias tidak semua yang gelap itu berarti buruk dan jahat. Dari dalam yang gelap dan sepertinya buruk, selalu ada yang tetap berusaha tampil beda, ingin tetap baik. Itulah yang mungkin bisa disebut tentang para pegawai Firaun yang disebut “takut kepada firman TUHAN”. Bagi mereka “cukup sudah kengerian demi kengerian yang menimpa Mesir, mulai dari tulah pertama, air menjadi darah, hingga tulah yang sekarang, yang ketujuh, yang menimpa, yaitu hujan es, yang membunuh banyak populasi penduduk dan makhluk hidup di Mesir. Para pegawai ini juga seolah mau memberi pesan kepada penguasa yang “gila kuasa” yang tega membiarkan rakyatnya binasa hanya untuk mengejar prestise semata. Boleh jadi bahwa para pegawai ini juga menjadi bagian dari kelompok dalam (inner circle) Firaun yang telah muak dengan arogansi kekuasaan, yang membiarkan rakyat kecil menderita dengan amat sangat.

Kalimat bahwa ada pegawai-pegawai Firaun yang takut akan firman Tuhan juga memberi wawasan (insight) bahwa ketokohan Musa dengan berita pembebasan yang dibawanya telah menjadi daya tarik dan mengundang simpatik banyak orang. Para pegawai Firaun ini mungkin mewakili kelompok masyarakat kelas bawah yang telah sekian lama menderita oleh penyalahgunaan kekuasaan yang berlangsung saat itu. Mereka tidak berdaya oleh otoritas yang telah menjelma menjadi otoriter dan menjadikan rakyat kecil sebagai “tumbal” kekuasaan.

Jika orang biasa seperti para pegawai Firaun ini dikatakan “takut akan firman Tuhan”, mengapa tidak bagi mereka para pemangku kekuasaan? Disinilah logika sederhana bahwa “kekuasaan telah memakan orangnya” (power tend to corrupt), telah berlaku bagi Firaun. la sendiri menjadi orang yang tidak takut akan Tuhan. Nasihat hingga teguran para hamba Tuhan seperti Musa, dianggapnya lalu begitu saja. Lebih kuat syahwat kekuasaannya ketimbang ia mendengar nasihat untuk perbaikan hidup menjadi lebih baik. Dibutuhkan kerendahan hati.

Doa: (Bentuklah kami menjadi pribadi dan umat yang rendah hati) 🙏

Kembali