Senin, 12 Februari 2024 - Renungan Pagi
ORANG MARGINAL DI ERA DIGITAL
Kata Yesus, “Hai generasi yang tidak percaya dan sesat, sampai kapan Aku harus tinggal di antara kamu? Sampai kapan Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu kemari!” (ay. 17 TB.2)
Dalam budaya sehari-hari, Kerajaan Roma bersifat kaisar-sentris. Mereka yang memiliki kekuasaan atau jabatan pentinglah yang paling disegani dan dihormati. Di tengah budaya itu, memberi perhatian kepada orang-orang marginal adalah suatu anomali karena Kerajaan Roma tidak peduli dengan orang-orang marginal. Sebaliknya, sangat kontras dengan konsep Kerajaan Allah yang disampaikan dan diajarkan oleh Yesus. Kerajaan Allah sangat peduli dengan orang- orang marginal. Sebab itu, sebagai sosok yang menerima pemuliaan dari Allah, Yesus melawan budaya Kerajaan Roma dengan cara memberi perhatian dan memberi kesembuhan kepada orang sakit. Orang sakit ini adalah presentasi dari kelompok marginal, yakni kelompok yang dianggap tidak penting dalam masyarakat.
Oleh sebab itu, dalam pelayanannya Yesus memberi perhatian bagi orang-orang marginal. la peduli dan merangkul mereka, sebagaimana yang dilakukan-Nya terhadap seorang muda yang menderita sakit ayan. Tindakan Yesus menyembuhkan orang muda yang sakit ayan adalah penegasan bahwa mereka yang tidak dipedulikan oleh Kerajaan Roma merupakan orang-orang penting bagi Kerajaan Allah. Kuasa Yesus atas setan di perikop ini adalah ilustrasi bahwa kuasa Kerajaan Allah melampaui kuasa apa pun dalam dunia ini. Yesus hendak membuktikan bahwa tiada kuasa dalam dunia ini yang mampu menandingi kuasa Allah, selain Allah sendiri.
Di era teknologi yang semakin canggih, masih ada saudara-saudara kita yang marginal. Tanpa disadari, kesenjangan itu semakin terlihat. Dengan kata lain, yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin. Bahkan tidak jarang, para penguasa merampas apa yang menjadi hak dari orang-orang marginal. Orang-orang marginal seringkali diabaikan, dan dianggap sebagai penganggu atau pembawa masalah. Karena itu, kepedulian terhadap orang-orang marginal penting dalam kehidupan bergereja dan berjemaat.
Doa: (Ya Tuhan, kuatkan komitmen saya untuk terus peduli terhadap orang-orang marginal) 🙏