GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Rabu, 14 Februari 2024 - Renungan Pagi
MEMBERI NASIHAT KEPADA SESAMA

“Apabila saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan engkau, engkau telah mendapatnya kembali. (ay. 15 TB 2)

Matius 18:15-20
Seringkali kita mendengar kalimat bahwa tidak ada manusia yang tidak melakukan kesalahan dalam hidupnya. Setiap orang pernah, bahkan mungkin sampai saat ini, masih melakukan kesalahan dalam hidupnya. Kesalahan yang dilakukan, baik dalam perkataan maupun tindakan. Jika demikian, apakah perbuatan salah itu harus dibiarkan? Tentu, setiap orang ingin hidupnya baik dan berkenan dihadapan Tuhan. Oleh sebab itu, melalui perikop ini, Yesus memberi contoh bagaimana caranya menasihati saudara atau sesama kita yang berbuat salah atau dosa dalam hidupnya.

Hal pertama yang perlu dipahami, sebagai orang yang akan memberi nasihat perlu menyadari bahwa ia juga bukan orang sempura yang tidak pernah melakukan kesalahan dalam hidup yang dijalaninya. Justru, pengalaman hidupnya membuat ia ingin berbagi dengan sesama agar tidak melakukan kesalahan lagi. Karena itu, dalam perikop saat ini, Yesus mengajarkan bahwa ketika ada saudara kita yang bersalah maka yang perlu dilakukan Jika ia adalah pertama, menegurnya secara empat mata. mendengar, maka ia terselamatkan. Kedua, jika tidak mendengar, maka bawalah seorang atau dua orang lagi sebagai saksi. Jika cara ini tidak mengubah hidupnya, maka sampaikan itu kepada jemaat. Ketiga, apabila tidak ada perubahan, maka pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah (ay. 17).

Dengan demikian, firman Tuhan hendak mengajarkan bahwa setiap orang yang melakukan kesalahan dalam hidupnya, senantiasa diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk memperbaikinya. Caranya melalui saudara, sahabat, bahkan teman sepersekutuan agar sadar dan kembali ke jalan yang benar. Oleh sebab itu, janganlah keraskan hati dan pikiran, ketika kita diberi nasihat untuk memperbaiki kelakuan menjadi lebih baik. Sebab itulah cara Tuhan menyelamatkan kita dari kebinasaan.

Doa: (Ya Tuhan, mampukan saya untuk hidup benar dan berkenan dihadapan-Mu) 🙏

Kembali