GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Jumat, 16 Februari 2024 - Renungan Pagi
SESAMAKU DI ERA DIGITAL

Tetapi, Yesus berkata, “Biarkanlah anak-anak itu, jangan halang-halangi mereka datang kepada-Ku, sebab orang-orang yang seperti inilah yang memiliki Kerajaan Surga (ay. 14 TB 2)

Matius 19:13-14
Percakapan yang terjadi antara Yesus, orang Farisi, dan para murid, masih terkait dengan hal perkawinan dan isu perceraian. Rupanya, percakapan ini begitu menarik, sehingga membutuhkan konsentrasi. Percakapan orang dewasa yang tidak ingin diganggu oleh anak-anak. Sebab itu, ketika anak-anak dibawa kepada Yesus, para murid berusaha menjauhkan anak-anak dari Yesus. Sikap yang dilakukan oleh para murid, tentu mendapat reaksi dari Yesus. Yesus justru menyambut dan memberkati anak-anak. Lebih lanjut, Yesus katakan bahwa untuk menjadi warga Kerajaan Allah, seseorang harus menjadi “seperti anak kecil”.

Perkataan Yesus di atas, menjadi pukulan telak bagi orang Farisi dan para murid. Sebab, mereka hanya memikirkan diri sendiri. Keegoisan, pementingan diri sendiri, persaingan, membutakan mata hati mereka. Bila dibiarkan, maka tindakan mereka dapat berakibat buruk bagi orang lain, termasuk anak-anak. Perkataan Yesus juga bukan memaksa agar orang dewasa menjadi anak-anak, tetapi belajarlah dari sikap anak-anak yang tulus dan polos. Sebab, penghuni Kerajaan Surga bukanlah orang-orang yang egois, tidak peduli dengan sesama, haus akan kekuasaan, tetapi dihuni oleh orang-orang yang peduli, tidak egois, saling menolong, dan orang-orang yang telah memberi dirinya diubah oleh Yesus.

Di era digital, marilah kita saling melengkapi dan peduli terhadap sesama dan alam sekitar. Kecanggihan teknologi dapat dipakai untuk mewartakan kabar baik bagi mereka yang belum mengenal Kristus dan mereka yang telah mengenal Kristus, namun tidak percaya. Media sosial menjadi wadah bagi kita untuk berbagi dan menabur kasih dengan sesama yang membutuhkan doa dan “do” (uang). Sebab itu, pergunakanlah media sosial dengan baik dalam berbagai kasih dengan sesama, sehingga nama Tuhan dimuliakan dalam hidup ini.

Doa: (Tuhan Yesus, pakai hidupku untuk menjadi berkat bagi sesama dan alam sekitar) 🙏

Kembali