Sabtu, 24 Februari 2024 - Renungan Malam

Pasca pemilu lalu pasti ada calon anggota legislatif yang stress dan depresi karena tidak terpilih. Sekian banyak uang telah dikeluarkan sebagai mahar politik agar menjadi calon legislatif. dana untuk kampanye, untuk partai dan sebagainya. Orang yang tidak punya uang banyak, demi ambisinya itu, ia bisa jual tanah dan rumah atau pinjam ke pihak lain. Jadi, jika tidak terpilih bisa diprediksi betapa stress dan depresinya.

Tradisi perkawinan dalam Alkitab dan dalam beberapa budaya di Indonesia juga mengenal mahar perkawinan. Sesuatu yang disiapkan pihak laki-laki untuk diberikan kepada pihak pengantin perempuan. Di beberapa daerah tertentu, mahar perkawinan ditentukan orang tua perempuan, baik bentuk dan jumlahnya.

Ketika hamba Abraham pergi ke Aram-Mesopotamia untuk mencari isteri bagi Ishak, ia membawa 10 ekor unta dan berbagai perhiasan. Ini adalah mahar perkawinan yang Abraham siapkan untuk diberikan kepada calon isteri Ishak dan kepada orang tua dan saudara-saudaranya. Karena itu, hamba Abraham harus meneliti sungguh-sungguh. Sehingga melihat Ribka datang ke sumur, mengambil air dan mau kembali, ia berlari dan memberanikan diri meminta air untuk diminum. Ribka memberinya minum, juga unta-untanya diberi minum sampai puas. Semua terjadi sesuai doanya. la sangat yakin inilah isteri yang Tuhan tentukan bagi Ishak. Maka ia pun mengambil anting-anting emas dan sepasang gelang emas untuk diberikan kepada Ribka. la menanyakan tentang keluarganya dan ikut dengan Ribka bertemu kaum keluarganya.

Jemaat adalah pengantin perempuan. Yesus Kristus adalah pengantin laki-laki. Allah memilih kita dengan membayar mahar yang mahal, yaitu tubuh dan darah Yesus. Maka marilah kita menunjukkan kasih dan kesetiaan kepada Tuhan Yesus, juga kepada pasangan kita karena Allah telah memilihnya bagi kita.

Doa: (Ya Yesus, ajar kami menghargai harga tebusan yang Engkau bayar) 🙏