Minggu, 25 Februari 2024 - Renungan Malam
BERSAKSI DI DUNIA RIIL DAN DIGITAL
“Angkatlah tanganmu ke tempat kudus dan pujilah TUHAN!” (ay 2)
Manusia di era digital betah dengan entitas digital, seperti: Youtube, Tokopedia, Twitter, Instagram sebagai lingkungannya. Gawai telah menjadi cara memandang diri, orang lain dan dunia oleh karena manusia memproyeksikan dirinya melalui media digital. Manusia sudah terbiasa kontak dengan kehadiran tanpa tubuh, sehingga mulai gagap saat tatap muka.
Mazmur ini bagian dari liturgi ibadah yang ditujukan kepada semua hamba Tuhan, yaitu: seluruh umat Tuhan. Mereka diajak untuk memuji Tuhan dan kemudian menerima berkat-Nya. Berkat itu adalah kuasa yang menunjang hidup lahir batin. Ketika manusia memuji Tuhan, ia mengaku bahwa Tuhanlah sumber hayat dan tidak ada hidup yang lepas dari-Nya. Memuji Tuhan dan meneruskan berkat-Nya kepada sesama merupakan tugas panggilan setiap hamba Tuhan. Hamba Tuhan yang datang melayani di rumah-Nya pada malam hari, mengangkat tangan ke arah tempat Mahakudus. Imam mengucapkan berkat dengan menyapa seluruh umat.
Pemazmur hari ini menolong kita untuk memahami bahwa dampak memuji Tuhan adalah berkat-Nya yang melimpah. Tuhan memelihara dan melimpahkan berkat-Nya kepada mereka yang memuji-Nya. Walaupun masa pandemi sudah lewat, bukan berarti Gereja kemudian meninggalkan dunia digital dalam pelayanannya. Pujian kepada Tuhan di era digital dengan menggunakan gawai bertujuan positif: mempererat dan memperkuat persekutuan, memotivasi dan mendorong sesama warga jemaat terlibat dalam pelayanan, sarana komunikasi yang saling menguatkan dan mendoakan serta sebagai alat memberitakan firman Tuhan. Cara demikian menolong kita untuk membangun gereja masa depan yang bukan hanya bersaksi di dunia riil namun juga di dunia digital. Gereja hadir sesuai konteks masyarakatnya.
Doa (Mampukan kami menyaksikan kasih-Mu melalui perilaku kami setiap hari) 🙏