GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Kamis, 29 Februari 2024 - Renungan Malam
GAWAI DAN PERSAHABATAN

“Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah” (ay.7)

Roma 15:7-9
Sebuah film sinetron berjudul: “Persahabatan Bagai Kepompong yang fokus pada isu perundungan di kalangan remaja memiliki nilai positif yang menyadarkan kita sebagai orang tua bahwa lingkungan sekolah tidak senyaman yang dipikirkan. Film ini menggambarkan bahwa membina persahabatan itu tidak mudah. Pada setiap perbedaan, masing-masing harus menekan ego dan menghargai satu sama lain supaya persahabatan tetap utuh.

Ayat ini merupakan nasihat yang bersifat umum. Terimalah satu akan yang lain, merupakan sebuah kalimat motivasi yang Paulus nyatakan kepada jemaat di Roma agar menerima anggota jemaat yang “lemah imannya”. Baik golongan “kuat maupun Temah” didorong untuk saling menerima. Bukan hanya menerima warga jemaat dalam persekutuan, tetapi juga bangsa-bangsa lain. Dasar nasihat Paulus: “Kristus juga telah menerima kita”. Ungkapan yang menyatakan bahwa Kristus telah mati bagi kita dan menerima kita menjadi milik-Nya. Karena itu, sesama anggota jemaat harus hidup rukun. Kerukunan orang percaya dalam hidup berjemaat merupakan cara memuliakan Allah.

Pertanyaan untuk direnungkan: “Apakah dalam hidup persekutuan kita sudah terjadi perilaku saling menerima satu dengan yang lain? Untuk saling menerima dibutuhkan sikap rendah hati dengan meneladani perilaku Kristus. Pemahaman iman GPIB pada pokok keselamatan menyatakan bahwa salah satu karakter Kristus yang perlu dikembangkan adalah sikap bersahabat. Sikap yang merangkul siapa saja tanpa memandang latar belakang, fisik dan keadaan ekonomi. Di era digital nilai persahabatan berpotensi meningkatkan keterhubungan antar manusia, namun juga sebaliknya dapat memperlemah. Dalam menjalani persahabatan, kita menemukan keseimbangan yang sehat dalam penggunaan teknologi digital dan menjaga kualitas hubungan kita secara offline. Teknologi harus digunakan sebagai alat memperkuat dan memelihara persahabatan.

Doa (Mampukan kami Tuhan untuk menjadi sahabat bagi mereka yang bersama dan di sekitar kami) 🙏

Kembali