GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Rabu, 20 Juni 2018 - Renungan Pagi
MENERANGI DUNIA DENGAN KEPEDULIAN

"Yehuda telah ditinggalkan penduduknya karena sengsara dan karena perbudakan yang berat; ia tinggal di tengah-tengah bangsa-bangsa, namun tidak mendapat ketentraman" (ay.3)

Ratapan 1 : 1-9
MINGGU III SESUDAH PENTAKOSTA
RABU, 20 JUNI 2018
RENUNGAN PAGI
GB.284 : 1-Berdoa


Kitab Ratapan dipandang sebagai bukti dari adanya suatu peristiwa dimana orang Yahudi pernah dibuang dari tanah miliknya dan menjadi budak di tanah asing. Sebagai suatu bukti dimana Israel pernah menjadi sekelompok pengungsi, yang dipandang rendah dan hina oleh bangsa-bangsa di sekitarnya. Mereka terpaksa pergi karena kesengsaraan dan perbudakan berat yang mereka alami di negeri mereka sendiri. Dan sampai mereka keluar dan tinggal di negeri asing pun, mereka masih merasa terancam dan tidak dapat hidup dengan tenteram. Apa yang terjadi pada bangsa Israel di masa lalu, sampai sekarang masih terjadi pada beberapa kelompok manusia di dunia ini. Yang karena kekerasan di negerinya, mengungsi ke negara-negara lain.

Ironisnya, tidak semua negara mau menerima mereka. Bahkan ada negara yang memperlakukan mereka layaknya bukan manusia. Diusir dengan kejam bahkan dijadikan bahan lelucon oleh seorang jurnalis dari salah satu media televisi. Kita sendiri terkadang masih ikut-ikutan menghakimi mereka. Kita tidak melihat penderitaan mereka, tetapi lebih fokus pada siapa mereka, apa agamanya, dan apa hal yang menyebabkan mereka berada dalam situasi itu. Jalan pikiran seperti ini, tanpa kita sadari, membuat kasih dan orientasi kita untuk menjadi terang dunia, memudar sedikit demi sedikit.

Pada pesan Natal 2017 di basilika Santo Petrus, Paus Fransiskus berkata, "Saya berharap tidak ada yang merasa tidak memiliki tempat bagi mereka untuk hidup di bumi ini." Maksudnya, bahwa setiap manusia mestinya punya tempat bagi dirinya di dunia ini. Tidak dapat dibenarkan seseorang dapat diperlakukan tidak manusiawi hanya karena dia berbeda. Kita sebagai pengikut Tuhan mesti mengupayakan dunia ini sebagai ruang damai dari manusia menikmati kasih Tuhan, termasuk bagi mereka, para pengungsi.

GB.284:3
Doa : (Ya Tuhan, Firman-Mu mengingatkan kami akan tanggung jawab kami sebagai pengikut-Mu di dunia ini. Mampukanlah kami ya Tuhan untuk menjalani tugas pengutusan-Mu, membawa damai-Mu yang abadi di tengah-tengah kehidupan kami)
🙏

Kembali