GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Selasa, 17 Juli 2018 - Renungan Malam
MAKSUD ALLAH BAGl AYUB

"...hancurkanlah orang-orang fasik... pendamlah mereka bersama-sama dalam debu..." (ay.7-8)

Ayub 40 : 1-9
MINGGU VII SES.PENTAKOSTA
SELASA, 17 JULl 2018
RENUNGAN MALAM
KJ.391 : 1,2-Berdoa


Ada peribahasa sebagai berikut "Pukul tembok kena tiang". Apakah maksudnya? Sasaran tindakan itu sebenarnya bukan tembok tetapi tiang. Demikianlah maksud dari firman Tuhan bagi Ayub pada bacaan kita malam ini.

Sesungguhnya Tuhan tahu, Ayub tidak mungkin membasmi orang fasik di sekitarnya. Tindakan itu adalah main hakim sendiri dan hanya akan memperbanyak musuhnya. Maksud Allah dengan firman itu adalah agar Ayub bersikap bijak, tidak menggerutu mengenai nasibnya yang menderita karena pasti ada rencana Tuhan dengan penderitaannya itu.

Menggerutu akan menyebabkan orang fasik mencela dan merendahkan Yang Maha kuasa di dunia ini. Tindakan mereka akan menghancurkan orang- orang yang lemah iman menjadi murtad dan menjauhi Tuhan. Sikap tidak menggerutu justru membuat orang fasik kehilangan kesempatan mencela dan merendahkan Tuhan di hadapan orang yang lemah imannya. Sikap itu sama dengan menghancurkan dan memendam orang fasik dalarn debu. Jika hal itu bisa kita lakukan, maka Tuhan akan mengangkat kita dengan menyatakan "kemenangan" kita.

Jika kita bisa memahami maksud Tuhan itu, maka marilah mulai sekarang kita bersikap bijak. Menahan diri untuk tidak menggerutui perjalanan hidup yang kita tempuh dan bagaimana tindakan Tuhan atas kita. Tutup mulut atau bungkam atau menahan diri dari pernyataan yang justru tidak membangun, agar tidak merangsang bangkitnya orang fasik yang merugikan iman banyak orang lemah.

Jika kita bisa berkata "Diam itu emas", maka "bungkam" atau menahan diri dari berkata yang tak perlu, itu berlian yang sangat mahal" bagi masa depan kita dalam rancangan Tuhan.

KJ.391 : 3,4
Doa : (Roh kudus kiranya rnenolong saya mengerti segala rencana Tuhan bagi hidup masa depanku) 🙏

Kembali