GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Kamis, 19 Juli 2018 - Renungan Pagi
MANUSIA YANG MANUSIAWI

"Bilakah aku boleh datang dan melihat Allah?" (ay.3)

Mazmur 42 : 1-6
MINGGU VII SES. PENTAKDSTA
KAMIS, 19 JULI 2018
RENUNGAN PAGI
KJ.448 : 1,2-Berdoa


Bani Korah adalah salah satu rumpun keluarga dari keturunan Lewi. Mereka adalah pelayan Bait Suci sebagai penyanyi yang melantunkan puji-pujian mengiringi lbadah Israel di Bait Suci. Pada suatu hari raya, umat Israel berarak-arakan menuju Bait Suci. Di bagian depan, Bani Korah menyanyikan puji-pujian. Mereka mengumandangkan Mazmur pengajaran. Dalarn Mazmur ini, Bani Korah mengungkapkan penderitaan batin mereka di tanah pembuangan di Babel.

Ayat 1-6 merupakan rumpun atau bait pertama Mazmurnya. Mengungkapkan penderitaan batin mereka sebagai orang buangan, Allah dianggap kalah terhadap dewa orang Babel dan menjadi olokan "Dimana Allahmu?" (ay.4). Cibiran ini merupakan beban rnoril yang sangat berat. Perhatikan Mazmurnya "Bilakah aku boleh datang dan melihat Allah ?" (ayat-3). Mereka ingin cepat pulang, rnenyanyi, menari dan bersorak dihadapan Allah di Bait Suci. Mereka yakin, suatu hari kelak mereka kembali dan bersyukur lagi kepada Allah, pelindung dan penolong mereka (ayat-6). Mazmur ini suatu pengajaran agar Israel menjadi bangsa yang rnerdeka, bersikap adil, beradab dan menjunjung tinggi kasih, sesuai perintah Taurat Tuhan.

Mazmur ini, mengajak umat Tuhan masa kini agar mawas diri, jangan menyalahgunakan kemerdekaan dengan rnenjadi orang yang lebih kejam dari penjajah. Jangan menjadi pembunuh karakter dan merusak kemampuan sesama untuk turut membangun hidup bersarna dalam keluarga, gereja dan bangsa. Milikilah kasih agar sesama menikmati keselamatan, hidupnya berarti dan memiliki andil dalam pembangun keluarga, gereja, bangsa dan negaranya.

KJ.448 : 3,4
Doa : (Tuhan, tolung saya mengasihi sesama) 🙏

Kembali