GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Minggu, 29 Juli 2018 - Renungan Malam
KEADILAN VERSI TUHAN DAN VERSI MANUSIA

"Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji bathin..." (ay.10a)

Yeremia 17:9-10
HARI MINGGU IX SES. PENTAKOSTA
MINGGU, 29 JULI 2018
Renungan Malam
KJ.406 : 1 -Berdoa


Daiam rangka menghindarkan diri dan menjadi tergugat suatu kasus korupsi, seorang pejabat meminta diadakan sidang praperadilan untuk mem batalkan sidang tersebut. Mefalui sidang praperadiian itu, pejabat tersebut dibebaskan karena tuduhan yang dikenakan kepada sang pejabat dalam sidang perkara korupsi itu oleh hakim sidang pra-peradilan dinyatakan tidak benar. Akibatnya, sang pejabat itu bebas dari proses peradiian yang akan dijalaninya. Namun melalui prosedur yang lain, sang pejabat itu tidak bisa meIarikan diri dan akhimya bisa disidang juga. Keadilan dengan cara seperti itu ditentukan oleh prosedur atau tata Cara. ltu cara manusia memberialukan keadilan. Cara Tuhan memberlakukan keadilan berbeda. Tuhan tidak melihat prosedur atau tata cara. Bukan pula pada rumusan keadilan dalam wujud peraturan, akan tetapi pada niat hati. Itulah yang nabi Yaremia sampaikan kapacla bangsa Yehuda. Bangsa Yahuda masih tetap bangsa yang taat pada Tuhan. Mereka tetap melakukan kewajiban-kewajiban ibadah mereka di bait suci. Mereka adalah bangsa yang menganggap diri sebagai urnat Tuhan.

Dalam ayat 9 dikatakan bahwa daiam segala kataatan beribadah mereka kepada Tuhan, nabi mengeritik kelicikan hati mereka dalam ibadah-ibadah mereka. Mereka menutupi kejahatan mereka kepada sesama dengan berbagai kegiatan beribadah. Prosedur mereka penuhi, tetapi hati rnereka tetap Iicik. Tuhan tahu hati mereka, sehingga Tuhan menghukum Yehuda dengan pembuangan ke Babel. Keadilan Tuhan tidak bisa dfarahkan dan direalisasikan oleh manusia lewat prosedur yang manusia jalani. Tuhan menilai hati manusia. ltulah sebabnya dalam injil Matius, Tuhan Yesus mengeritik perilaku kehidupan para ahli Taurat dan orang Parisi yang hanya meiakukan Taurat sebagai ketaatan mereka kepada Tuhan tapi tidak sampai ke hati mereka.

KJ.406 : 2
Doa: (Mampukan kami taat kepada Tuhan mulai dari hati kami, ya Tuhan) 🙏

Kembali