GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Senin, 30 Juli 2018 - Renungan Pagi
TIDAK MENGOSONGKAN DIRI DENGAN SESAMA

"Ketika Hagar tahu, hahwa Ia mengandung, maka ia memandang rendah akan nyonyanya." (ay.4b)

Kejadian 16 : 1-6
MINGGU IX SES. PENTAKOSTA
SENIN, 30 JULI 2018
RENUNGAN PAGI
KJ 407 : 1 -Berdoa


Peribahasa seperti kacang lupa kulitnya, adalah ungkapan yang ditujukan terhadap orang yang dahulunya miskin setelah menjadi kaya lupa akan asal usulnya. Atau seseorang yang menjadi sombong, tidak tahu diri dan lupa akan asal usulnya. Masa lalunya tidak mau di ingat-ingat lagi Karena tidak rnenyenangkan, bahkan kadang-kadang dianggap memalukan. Oleh karenanya, ketika bisa mendapatkan keberhasilan, ia lalu menikmati kehldupan barunya itu seoiah tidak pernah memiliki pengalaman kehidupan masa lalu yang tidak menyenangkan itu. Ia Ialu lupa bahwa sebelumnya ia hanya orang yang tidak istimewa. Akibat sikap seperti ini adalah hidup tidak mawas diri. Tidak salah karena mungkin sekali keberhasilan itu dicapainya karena kerja keras sehingga ketika berhasil layaklah la menikmati kehidupan itu.

Itulah yang terjadi dengan Hagar. Ketika sadar bahwa ia lebih "baik" dibandingkan dengan nyonyanya Sarah, ia lalu lupa bahwa kesempatan hamil dengan Abram adalah karena kerajaan Sarai juga. Sarai mungkin juga punya kepentingan sendiri dengan usu|nya itu. Tetapi itu tidaklah berarti juga bahwa Hagar boleh saja bersikap sewenang terhadap Sarai. Kalau saja Hagar mawas diri siapa dia sebelumnya, mungkin Sarah tidak akan bersikap seperti itu terhadapnya. Itu manusiawi sekali ketika Hagar memandang rendah nyonyanya karena merasa dirinya lebih hebat. Manusiawi dalam pengertian alami secara kedagingan. Hanya manusia itu bukanlah kenyataan kedagingan saja. Dalam pengertian hidup menurut dorongan-dorongan kedagingannya. Biasanya binatang yang hidup menurut dorongan kedagingannya. Manusia adalah mahluk yang rnemiliki akal juga. Akal itulah membuat manusia sadar bahwa ia membutuhkan sesama dan Tuhan dalam kehidupannya.

KJ 407 : 2
Doa : (Tuhan ajari kami untuk menyadari bahwa mengasihi dan menghormati sesama wujud kasih kami kepada Tuhan) 🙏

Kembali