GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Sabtu, 18 Agustus 2018 - Renungan Pagi
NATO = NO ACTION TALK ONLY

Sebab..., kamu memberi Aku makan; ..., kamu memberi Aku minum; ..., kamu memberi Aku pakaian; ..., kamu melawat Aku; ..., kamu mengunjungi Aku. (ay.35-36)

Matius 25 : 31-46
MINGGU XI SES. PENTAKOSTA
SABTU, 18 AGUSTUS 2018
RENUNGAN PAGI
KJ.425 : 1,2 -Berdoa


Seorang gadis remaja terinspirasi menjadi seorang biarawati dan melakukan pelayanan paling luar biasa dengan menyentuh mereka yang tidak tersentuh dari orang-orang yang paling terhina diantara yang hina. Gadis itu bernarna Agnes Gonxha Bojaxhiu. ia adalah keturunan Albania yang lahir di Yugoslavia, pada tanggal 26 Agustus 1910. menjadi seorang biarawati pada usia 17 tahun dan bergabung dengan Biara Loreto di Irlandia. Fokus pelayanan biara Loreto ini salah satunya di India. Demikianlah Agnes Gonma Bojaxhiu melayani Tuhan di sana. Suatu ketika bunyi ayat 35-36, 40 di Matius 25 ini begitu menyentuh hatinya sehingga dikemudian hari ia menemukan tempat yang tepat untuk melayani Tuhan. Ia menjangkau Tuhan melalui orang yang menderita di india, tepatnya di Kaikuta. Ordo Cinta Kasih yang didirikannya menjadikan orang-orang hina diantara yang paling hina sebagai tujuan pelayanan bagi Tuhan. Agnes Gonxha Bojaxhiu yang dikemudian hari dikenal dengan panggilan nama Bunda Teresa ini telah menyentuh Tuhan melalui menyentuh sesama.

Ternyata Tuhan mengidentifikasikan dirinya dengan kaum yang papa, mereka yang terpinggirkan,  mereka yang sakit, dalam penjara, tanpa makan dan pakaian (ay.35-36). Ya, mereka yang terlupakan oleh banyak orang, kepada mereka itulah Tuhan berpihak. Kalimat "...sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku" adalah bukti kuat bahwa pribadi yang mengasihi Tuhan adaiah pribadi yang mengasihi sesama. Sebab "barang siapa tidak mengaslhi saudaranya yang dilihalnya, tidak mungkln mengaslhi Allah yang tidak dilihatnya (1 Yoh.4 : 20).

Kasih tidak dapat dilihat dengan perkataan. Kekuatan terbesar dari kasih adalah perbuatan nyata. Maka saatnya bagi kita untuk tidak hanya berbicara tentang kasih. tetapi juga bersegera untuk melakukan tindakan kasih. Kasih tanpa perbuatan nyata adalah kasih tanpa kuasa, harripa dan tak berarti apa-apa.

KJ.425 : 3
Doa : (Tuhan, mampukan kami mengerjakan Kasih itu daiam hidup ini) 🙏

Kembali