GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Selasa, 1 Oktober 2019 - Renungan Pagi
GUNAKAN HIKMAT-NYA UNTUK KELOLA HARTA

Mendengarkan nasihat mempunyai hikmat (10b).

Amsal 13 : 7-10
MINGGU XVI SES. PENTAKOSTA
SELASA, 1 OKTOBER 2019
RENUNGAN PAGI
GB.84 : 2-Berdoa


Kekayaan dapat menopang kebahagiaan dan kesejahteraan hidup. Namun, kekayaanpun berpotensi untuk menghancurkan kehidupan diri sendiri, sesama dan dunia. Hal itu sangat bergantung pada penggunanya. Ditangan orang berhikmat kekayaan justru dapat menjadi alat untuk memuliakan namaTuhan. Karena ia mau berbagi kepada sesama dan kekayaan yang ia peroleh diyakini sebagai titipan Tuhan untuk diimplementasikan bagi kebaikan sesama dan dunia yang lebih luas.

Tetapi ditangan orang fasik kekayaan tetap saja membuatnya Iebih kikir; sekalipun dia melihat orang papa tak berdaya, ia tidak pernah mau menolongnya. Kefasikan membuat pikiran dan perasaannya menjadi tumpul dan angkuh - karena tertutup harta. "Semboyannya, bukankah kekayaan ini hasil kerja kerasku, mereka yang miskin bukanlah urusanku !?!".

Raja Solaiman dengan tajam dan cermat menyoroti prilaku orang bijak dan orang fasik dalam hubungan dengan harta kekayaan. Katanya, orang bijak itu akan menerima dan menggunakan kekayaannya secara wajar; jika ia bergelimang harta, ia tidak menyembunyikannya atau mengatakan yang sebaliknya (7a). Ia tidak mengkhawatirkan kekayaannya akan menjadi ancaman jiwanya. Sebab ia tidak menjadikan harta kekayaannya untuk menjadi penolong jiwa dan kehidupannya (8a). Penolongnya hanyalah Tuhan. Dengan begitu, sikapnya kepada sesama nampak selalu tenang dan memancarkan sukacita. (9a), serta tidak menjadi sombong; sebab ia selalu mau mendengarkan nasihat Firman Tuhan dan melakukannya. Sedangkan orang fasik, akan memperlihatkan perilaku yang sebaliknya; berpura-pura miskin, padahal banyak harta (7b), sehingga hidupnya tidak memancarkan cahaya kebaikan (9b). Gereja dan warganya percaya bahwa kekayaan adalah anugerah Tuhan, yang tidak hanya digunakan bagi kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang Iain juga. Karena itu Gereja dan warganya terpanggil untuk mengelola harta dengan menggunakan hikmat Tuhan.

GB.84 : 2
Doa : (Tuhan mampukan aku supaya dapat menggunakan hikmat-Mu saat aku menerima dan menggunakan harta pemberian-Mu) 🙏

Kembali