GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Sabtu, 5 Oktober 2019 - Renungan Pagi
HIKMAT TERLALU TINGGI BAGI ORANG BODOH

Dengan hikmat rumah didirikan, dengan kepandaian itu ditegakkan (ay.3)

Amsal 24 : 3-7
MINGGU XVI SES. PENTAKOSTA 
SABTU, 5 OKTOBER 2019
RENUNGAN PAGI
GB.39 : 1 -Berdoa


Tidakkah klta sering mempertanyakan keberadaan orang jahat yang hidupnya lebih makmur, nyaman, enak, bahkan serlng terhindar dari berbagai macam kesedihan? Sebut saja seorang koruptor, mesklpun sudah dinyatakan bersalah, seringkall hidupnya tetap enak karena memiliki banyak uang untuk menyuap atau menyogok agar mendapatkan keringanan. Atau klta bisa melihat orang yang menjauhkan diri dari persekutuan dengan Allah, kita merasa hidupnya lebih baik, waktunya lebih banyak dibandingkan dengan kita yang hidup dekat dengan Allah. Jika klta maslh berpiklr seperti itu, mungkin kita sedang kehilangan hikmat Allah.

Amsal 24:3-7 ini adalah karya tulis penguatan Salomo untuk orang-orang yang sedang berhadapan dengan perilaku orang jahat. Salomo ingin supaya klta tidak iri kepada orang jahat. Karena dengan kekayaannya mereka sedang menghancurkan diri mereka sendiri. Sedangkan klta — dengan hikmat, kepandaian, dan pengertian — sedang membangun sebuah bangunan yang kokoh, sehingga tidak mudah roboh. Salomo bahkan menambahkan, bukan hanya dasar rumah yang kokoh, melalnkanjuga isi atau perabotan rumah adalah barang-barang yang berharga. Perumpamaan ini hendak mengatakan bahwa hidup orang berhikmat akan lebih berkualitas dibandingkan dengan orang jahat yang pada akhirnya akan jatuh dan kehilangan segalanya. Hal tersebut diumpamakan seperti orang yang kellhatannya tegap kuat tetapi wibawanya akan kalah dengan orang yang berpengetahuan (ay. 5).

Bagaimana dengan orang jahat yang kelihatan hidupnya nyaman dan baik-balk saja? Sebenarnya la sedang menggali lobang yang dalam untuk mengubur dirinya sendiri. la juga seperti sedang membuat rumah yang mudah roboh, tidak ada barang berharga, kosong, dirinya lemah dan tidak berwibawa. Namun, ia menunjukkan bahwa dirinya berisi. Kenyataannya, hikmat terlalu tinggi bagi orang bodoh.

GB.39 : 2
Doa : (Berilah kami hikmat-Mu, ya Tuhan, supaya kami tidak menjadi iri terhadap keberhasilan orang jahat; tetapi mau senantiasa belajar dari pengalaman hidup yang Engkau anugerahkan) 🙏

Kembali