GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Jumat, 18 Oktober 2019 - Renungan Pagi
BESAR KARENA MELAYANI

….”Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya.” (ay.35)

Markus 9 : 33–37
MINGGU XVII SESUDAH PENTAKOSTA
JUMAT, 18 OKTOBER 2019
RENUNGAN PAGI
KJ. 407 : 1,2–Berdoa


Pemikiran Yesus tentang hal terbesar memunculkan kontras dengan pandangan dunia seperti diwakili oleh para murid. Para murid Yesus memiliki idealisme seperti kebanyakan orang Yahudi tentang mesias politik. Mesias ini bagaikan pahlawan perang yang membawa pembebasan bagi orang Yahudi, dan Israel secara umum, dan kekuasaan penjajah Romawi. Idealisme seorang mesias adalah ia yang datang dengan menunggang kuda, menghunus pedang dan memimpin pertempuran hingga mengalahkan para musuh. Idealisme umum ini tanpa sadar menjangkiti para murid samapi-sampai mereka tidak paham pada pengajaran Yesus soal melayani dan rela berkorban (9:30-32). Lebih jauh, apa yang Yesus teladankan sendiri tentang seorang mesias harus melayani dan menderita justru dianggap angin lalu. Buktinya apa? Para murid justru bertengkar soal siapa yang terbesar di antara mereka.

Ketidakmengertian para murid ini diketahui Yesus. Yesus mengajar dengan du acara yaitu perkataan dan contoh. Yesus berkata bahwa untuk menjadi yang tedahulu, yaitu terbesar, seseorang harus menjadi yang terakhir, yaitu pelayan dari semuanya. Yesus pun mencontohkan anak kecil yang beriman kanak-kanak, yang tidak pernah berpikir untung-rugi yang tahunya hanya pasrah kepada pemeliharaan orang tuanya. Setiap orang hendaknya beriman kanak-kanak dan pasrah kepada pemeliharaan bapa. Yesus mengajar lewat kata-kata dan contoh anak kecil dengan tujuan tunggal, yaitu memuliakan Bapa di sorga (ayat 37).

Panggilan kita semua adalah memuliakan Bapa di sorga. Ketika komitmen ini tertanam dalam diri kita masing-masing, maka kita tidak lagi berpikir mengejar kemegahan diri. Yang kita kerjakan hanya melayani dan memuliakan-Nya. Siapa yang terbesar, sudah jelas, yaitu ia yang melayani dengan sungguh-sungguh.

KJ.407 : 3
Doa : (Ajar kepada kami kerendahan hati dan kerinduan melayani tanpa pamrih) 🙏

Kembali