GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Rabu, 30 Oktober 2019 - Renungan Malam
GURU PALSU ITU BERBAHAYA

Guru-guru palsu itu adalah seperti mata air yang kering, seperti kabut yang dihalaukan taufan...(ay.17)

2 Petrus 2 : 17-22
MINGGU XX SES.PENTAKOSTA
RABU, 30 OKTOBER 2019
RENUNGAN MALAM
KJ.446 : 1-Berdoa


Lebih lanjut Petrus menjelaskan betapa berbahayanya guru-guru palsu itu. la mengatakan bahwa:
  1. mereka seperti mata air yang kering, jadi tidak dapat memuaskan orang yang haus;
  2. mereka seperti kabut yang diterbangkan taufan, jadi, tidak berpendirian;
  3. dan bagi mereka telah tersedia hukuman Tuhan, yaitu tempat yang paling gelap. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hal yang dapat diharapkan dari mereka dan masa depannya gelap.
Mengapa Petrus berkata begitu tentang mereka? Sebab mereka itu berkata dengan congkak, hampa, dan memikat orang dengan hawa nafsu cabul. Mereka menjanjikan kemerdekaan kepada orang lain, padahal mereka hidup dalam dosa. Perbuatan mereka me-
ngingatkan kita kepada peringatan Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia untuk melawan paham kebebasan yang palsu (lihat Gal 5:13).

Dalam iman kepada Yesus Kristus, kita telah dimerdekakan (dibebaskan, diampuni dosa-dosa kita), bukan dalam arti bahwa di dalam Kristus kita dijadikan orang bebas melakupan apa saja. Jadi, bagaimanakah guru-guru palsu itu dapat menjanjikan kebebasan padahal mereka sendiri adalah budak dosa? Lewat pengaruh guru-guru palsu itu, maka adalah tragis bahwa dulu mereka sudah hidup sebagai hamba Tuhan (pelaku firman Tuhan), tetapi sekarang mereka berbalik menjadi hamba dosa (berbuat dosa, perusak dunia). Petrus berkata: "Karena itu bagi mereka adalah Iebih baik, jika mereka tidak pernah mengenal Jalan Kebenaran daripada mengenalnya, tetapi kemudian berbalik ..."(ay. 21).

Jadi, kalau Petrus mengingatkan jemaat saat itu, maka kitapun mengakhiri kegiatan malam ini dengan berefleksi apakah sepanjang hari ini telah menjadi pengajar-pengajar kebaikan atau pengajarpengajar buruk ? ham ba Tuhan atau hamba dosa ? Karena dalam hening berjumpa dengan Tuhan kita diingatkan dan didorong untuk keluar dari perbudakan dosa menjadi orang yang hidupnya menginspirasi sesama.

KJ.446 : 2
Doa : (Ya Tuhan, teguhkan kamai agar setia mengasihi Tuhan dan sesama) 🙏

Kembali