GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Sabtu, 23 November 2019 - Renungan Malam
KEADILAN ALLAH

"Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya" (ay.6)

Roma 2 : 5-8
MINGGU XXIII SES.PENTAKOSTA
SABTU, 23 NOVEMBER 2019
RENUNGAN MALAM
KJ.436 : 1,2 -Berdoa


Kasih dan kerahiman ilahi menjadi nyata dalam Knstus. Oleh Kristus kita tidak lagi diperhadapkan dengan murka Allah. Oleh Kristus bayangan murka Allah tergantikan dengan kenyataan pengasihan Allah, kesetlaan kepada umat-Nya dan berkat yang berkelimpahan. Memang lebih menyenangkan menerima kasih Allah daripada murka-Nya. Sehingga pendekatan pengajaran pun "semestinya" berangkat dari ide "kasih Allah". Bukan "murka Allah".

Kata semestinya diberi tanda kutip karena, banyak yang setuju dengan pernyataan itu, tetapi nyatanya banyak pula yang memulai dengan ide "murka Allah". Bukankah Yesus telah membebaskan kita dari murka Allah? Jadi misalnya, "kalau kamu tidak memberi persembahan, Tuhan akan marah dan mengurangi berkatmu". Atau, "kegaga/anmu itu karena kamu tidak beribadah", atau "kamu dan keluargamu bertobat dulu baru kamu sembuh."

Jadi suasana atau keadaan apa-apa yang buruk dan dianggap sial dinilai akibatlbentuk murka Tuhan. Semua ditakut-takuti dengan gambaran Allah yang murka. Memang, menegurdengan cara begitu lebih ampuh. Lebih bisa didengar daripada teguran yang dimulai  dengan konsep kasih Allah, "karena Kristus selalu memberkatimu, mengapa kamu tidak beribadah?". Padahal teguran seperti itu justru  lebih sesuai dengan gambaran Allah yang kita sukai. Dengan demikian kita diajak untuk bersyukur.

Setiap perbuatan ada ganjarannya. Alkitab menuturkan adanya keadilan Allah. Mereka yang tekun berbuat baik, akhirnya beroleh  ganjaran berupa kemuliaan, kehormatan dan hidup abadi. Sebaliknya, mereka yang mencari kepentingan sendiri dan lalim (bengis, tak sedikitpun punya belaskasihan, sadis, tidak adil, sewenang-wenang  dan suka menganiaya) menggiring dirinya pada kebinasaan. ltulah kehidupan yang menjauh dari kasih Allah. Mari renungkan kasih dan keadilan Allah yang mendatangkan sukacita.

KJ. 436 : 3
Doa : (Ya Roh Kudus, bimbinglah kami belajar memuliakan keadilan-Mu, agar kami bisa hidup benar di hadapan-Mu) 🙏

Kembali