GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Senin, 25 November 2019 - Renungan Pagi
TANTANGAN (1) : MENGALAHKAN DIRI SENDIRI

"Ketika aku mendengar perkataan itu, maka aku mengoyakkan pakaianku dan jubahku dan aku mencabut rambut di kepalaku dan janggutku dan duduklah aku tertegun" (ay.3)

Ezra 9 : 1-8
MINGGU XXIV SES. PENTAKOSTA
SENIN, 25 NOVEMBER 2019
RENUNGAN PAGI
GB.50 : 1-Berdoa


Mudah untuk menundukkan kota, tetapi sulit untuk mengalahkan diri sendiri." Ezra mengoyakkan pakaian dan jubahnya, mencabut rambut dan janggutnya sebagai tanda memohon pengampunan dosa yang sebenarnya bukan kesalahan Ezra. Ezra menghadapi persoalan di Yerusalem. Salah satunya adalah perkawinan campur antara orang Israel dan bukan Israel.

Ezra tidak melakukannya, tetapi sebagai pemimpin Ezra menanggung risiko dengan memohon pengampunan dosa kepada Tuhan. lni merupakan tantangan yang dihadapi oleh Ezra, yakni
dirinya sendiri. Tidak mudah menangung risiko atas kesalahan yang dilakukan oleh orang Iain; memohon pengampunan dosa atas perbuatan yang tidak dilakukan. Dalam permohonan pengampunan dosa ini, Ezra sebagai pemimpin rohani bersedia melakukannya demi kebaikan umat.

Manusia pada umumnya menginginkan keadaan menyenangkan; mendapatkan pujian dan hormat. Sangat sedikit orang bersedia menanggung penderitaan atas perbuatan yang tidak dilakukannya. Bahkan jika bersalah, berusaha mencari pembenaran diri agar dapat terhindar dari tanggung jawab atas perbuatannya. Pada diri setiap orang terdapat ego atau keakuan yang ingin dimenangkan dan disenangkan. Sikap ini menjadi tantangan bagi setiap orang, yakni mengalahkan keinginan diri sendiri. Tidak mudah!

Ezra berhasil melakukannya. Ezra tidak memikirkan kepentingan diri sendiri. Sebagai pemimpin, Ezra memberikan contoh yang baik, yakni bersedia bertanggung jawab atas kesalahan dan dosa yang dilakukan oleh umat Israel. Ezra menundukkan egonya. Hal demikian terjadi karena Ezra menempatkan Tuhan sebagai kekuatannya.

Kita pun bisa sepefli Ezra, jika kita mau memahami bahwa Tuhan selalu hadir dalam seluruh kehidupan ini. Tuhan memberikan kekuatan kepada kita untuk menghadapi tantangan hidup yang berat. Tantangan lainnya menjadi mudah dihadapi, jika kita berhasil mengalahkan diri sendiri.

GB.50 : 2
Doa: (Tuhan, berikanlah kemampuan untuk dapat mengalahkan diri sendiri). 🙏

Kembali