GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Senin, 24 Februari 2020 - Renungan Pagi
HATI YANG MEMBATU HAMBATAN JADI MANUSIA BARU

Jangan hidup lagi sama seperti orang... (ay.17b)

Efesus 4 : 17-19
MINGGU VI SESUDAH EPIFANI
SENIN, 24 FEBRUARI 2020
RENUNGAN PAGI
KJ.365b : 1,3-Berdoa


Fokus pembacaan perikop Efesus pasal 4 adalah mengenai perubahan-dari manusia lama menjadi manusia baru. Kalau ada manusia baru, tentu ada manusia lama. Bila dibaca secara teliti, maka akan didapati bahwa peru bahan tersabut bersifat radikal dan menyeluruh. Ada beberapa karakter manusia baru yang dipaparkan. Perenungan hari ini dan besok menyoroti secara khusus karakter-karakter manusia baru tersebut.

Inti menjadi manusia yang baru di dalam Kristus adalah, kita harus bersedla -meskipun berat dan sulit- mengucapkan selamat tinggal pada sifat, Rarakter, kebiasaan buruk kita yang lama. Hal itu harusydilakuukan secara radikal. Lalu apa Saja yang harus ditinggalkan dari kemanusiaan kita yang lama? Menurut Rasul Paulus, orang-orang yang tidak mengenai "Allah, masih hidup di dalam kemanusiaannya yang lama, mempunyai satu ciri pokok: mereka penu_h dengan pikiran yang sia-sia. Akal budi dan pengertiangmereka gelap. (ayat 27).

Apa yang membuat pikiran mereka gelap? Ada tiga hal. Pertama, mereka dikuasai oleh kebodohan dan kedegilan hati mereka. Kala degil dalam bahasa Yunani dipakai kata porosis (membatu). Artinya semacam batu yang kerasnya luar biasa. Lebih keras dari batu pualam yang paling keras. Jadi, orang yang tidak kenal (tidak takut/tidak perduli) pada Tuhan ditandai oleh hati yang keras (manusia lama). Kekerasannya hati itu membuat mereka tidak lagi punya akal sehat dan perasaan..." perasaan mereka telah tumpul (ayat 19)." Daya rusak dosa mengeraskan, menumpulkan hati manusia. Pada kali pertama berbuat dosa, orang mungkin masih ada perasaan takut, kali kedua merasa menyesal, namun bila lebih dari itu tidak akan merasa salah sama sekali. lni yang bahaya, bagaimana mau bertobat dan dibarui bila tak pernah merasa salah? ....bersambung...

KJ.365b : 5,6
Doa : (Ya Kristus, lembutkanlah hati kami dengan kehangatan cinta-Mu, agar dapat mendengar suara-Mu dan, taat, pada. Firman--Mu). 🙏

Kembali