GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Senin, 9 Maret 2020 - Renungan Pagi
ALLAH YANG TIDAK TERBATAS DALAM RUMAH YANG TERBATAS

"Siapa yang mampu mendirikan suatu rumah bagi Dia, sedangkan langit, bahkan langit yang mengatasi segala langitpun tidak dapat memuat Dia?" Dan siapakah aku ini, sehingga aku hendak mendirikan suatu rumah bagi Elia..." (ay.6).

2 Tawarikh 2 : 1-10
MINGGU V PRAPASKAH
SENIN, 9 MARET 2020
RENUNGAN PAGI
GB.1 : 1,3-Berdoa


Ada pepatah yang mengatakan, "Rumah adalah simbol dari pencapaian seseorang". Semakin besar dan megah sebuah rumah, semakin hebat prestasi dan prestise sang pemilik rumah ataupun arsitek yang membangunnya. Pepatah itu tidak berlaku bagi Salomo ketika mendirikan rumah bagi Allah. Salomo memaknai bait Allah dengan berbeda. Bagi Salomo, bait Allah yang sedang dibangunnya bukanlah simbol prestasi dan prestisenya sebagai raja Israel yang hebat. Bukan memperlihatkan kehebatan dan keperkasaan dirinya. Tujuan utamanya menggambarkan keperkasaan, kemuliaan dan kedahsyatan Allah.

Salomo menyadari rumah Allah yang dibangunnya, tidak akan mampu menampung kebesaran dan keagungan Allah. Juga bukan untuk membatasi Allah yang tidak terbatas. Rumah itu memang harus yang terbaik dan termegah dibandingkan rumah-rumah lain, termasuk istana Raja. Dibangun luas dan nyaman agar dapat menampung sebanyak mungkln umat dan menjadi lokasi beribadah yang dikagumi sekaligus tempat umat bisa berjumpa dengan Allah. Dengan demikian, umat dapat beribadah dengan teratur sesuai ketetapan Allah.

Gereja berbeda dengan bait Allah. Gereja bukan satu-satunya tempat kita bisa berjumpa dengan Allah sebab Allah ada dimana saja, dan dapat dijumpai kapan saja. Meski demikian gereja dapat menjadi tempat bersekutu serta membangun komitmen dan tempat pertama kita mempraktikkan nilai-nilai kristiani yang kita dapatkan dari pengajaran firman Tuhan. Dalam gereja seharusnya suasana Kerajaan Surga itu dibangun dan dialami segenap umat, dan bukan sebaliknya menjadi tempat timbulnya masalah dan rusaknya relasi sesama. Dalam gereja, umat menikmati kehadiran Allah melalui pujian dan firman Tuhan.

GB.16 : 1
Doa : (Ya Tuhan ajarkan kami untuk terus memuliakan-Mu dalam hidup ini, terutama ketika berada dalam persekutuan anak-anak Tuhan). 🙏

Kembali