GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Senin, 30 Maret 2020 - Renungan Malam
PELAYAN DAN TUHAN

Curahkanlah isi hatimu bagaikan air di hadapan Tuhan (ay.19c).

I Ratapan 2 : 17-22
MINGGU II PRAPASKAH
SENIN, 30 MARET 2020
RENUNGAN MALAM
KJ.453 : 1,2-Berdoa


Sebelum dihukum Tuhan, bangsa Israel lebih mudah mendengarkan sekutu mereka, suara nabi dan imam yang Iebih memuaskan hati dibanding berita tentang kebenaran. Kemudian situasi berubah dimana sekutu mereka menjadi seteru dan mentertawakan keadaan mereka yang sedang mengalami penghukuman Tuhan. Di tengah situasi ini bangsa Israel harus menahan diri dan bersabar dalam dua hal yaitu berdialog hanya dengan Tuhan saja dan menunggu jawaban Tuhan karena saat ini Tuhan sepertinya hanya ingin menyatakan murka-Nya. Dalam keheningan, mereka hanya mampu berteriak keras mengung kapkan pikiran dan emosi mereka kepada Tuhan karena hanya Tuhanlah yang mendengarkan mereka.

Bangsa Israel yang dulu sepertinya membatasi komunikasi dengan Tuhan sekarang ditarik untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Mereka mempertanyakan banyak hal, mulai dari nasib anak-anak, ibu-ibu muda, para imam dan nabi pada hari kemurkaan-Nya. Sementara musuh atau seteru mereka menjadikan mereka sebagai tontonan dan tertawaan.Ketika Tuhan melaksanakan murka-Nya bangsa Israel tidak dapat menahannya tetapi bangsa Israel bisa meminta Tuhan melihat keberadaan mereka.

Mari kita renungkan teriakan kita yang mempertanyakan banyak hal kepada Tuhan bahkan mempertanyakan mengapa imam dan nabi harus mati di tempat kudus Tuhan. Mengapa para pelayan justru dihukum Tuhan di tempat kudus-Nya, seolah-olah tempat kudus-Nya tidak dikuduskan oleh Tuhan sendiri?. Mengapa para pelayan dijatuhkan Allah justru di dalam pelayanan mereka? Mungkin, Allah berkehendak agar kita terus membangun komunikasi dengan-Nya dan mendengarkan flrman-Nya. Atau kita sedang dilatih Allah untuk berteriak keras kepada-Nya dalam doa kita walau mungkin Ia melakukan hal yang tidak kita harapkan. Apapun situasi kita sebagai pelayan, kemballlah membangun komunikasi dengan Tuhan sebab hanya DIA-lah yang mengerti pikiran dan perasaan kita.

KJ.453 : 2
Doa : (Ajarlah kami selalu memahami kehendak Tuhan dalam pelayanan ketika berada dalam kesusahan dan penderitaan). 🙏

Kembali