GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Minggu, 27 Desember 2020 - Renungan Malam
MEMBAWA KEPADA TERANG

Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia (ay.4)

Yohanes 1 : 1 - 4
MINGGU SESUDAH NATAL
MINGGU, 27 DESEMBER 2020
Renungan Malam
GB. 150 : 1,2 - Berdoa


Istilah Logos, yang diterjemahkan sebagai Firman dalam bacaan kita ini, adalah kunci untuk membawa orang Yunani mengenal Juruselamat. Dalam pemikiran orang Yunani, kehidupan di dunia adalah semu atau bayang-bayang dari yang sejati atau yang sesungguhnya. Oleh karena semu, maka penderitaan menjadi bagian di dalam hidup manusia. Supaya lepas dari penderitaan, setiap manusia harus berjuang untuk tidak terlena dengan kehidupan yang semu itu. Lalu manusia harus berpindah ke dalam kehidupan yang sejati. Jalan masuknya adalah Logos. Logos itu sendiri adalah bagian dari yang sejati. la hadir di dalam diri manusia dan menjadi arah menuju hidup yang sesungguhnya.
 
Dengan memanfaatkan pengetahuan itu, Yohanes memperkenalkan Yesus Kristus sebagai Sang Logos (terj: Firman). la adalah Allah. Tanpa Dia, tidak ada sesuatupun yang jadi. Namun demikian, yang terpenting adalah keberadaan Yesus Kristus sebagai arah bagi umat manusia menuju hidup yang sejati, menjadi jalan menuju terang.
 
Salah satu keberhasilan para pewarta Kabar Baik di jemaat mula-mula adalah mampu mempertemukan antara Injil dengan budaya setempat. Kepada masyarakat Yunani maupun Yahudi, Yohanes menggunakan tradisi iman Perjanjian Lama untuk memberitakan Injil. Tanpa cara-cara demikian, bisa jadi Injil ditolak karena tidak sinkron dengan yang ada di pikiran masyarakat umum. Meski perlu kritis juga, agar budaya yang digunakan tidak bertolak belakang dan menyingkirkan berita Injil.
 
Sejatinya, kita pun adalah pekabar Injil Kristus. Selain perkataan, perbuatan pun merupakan media yang efektif untuk menghadirkan Injil Tuhan di tengah-tengah dunia. Oleh sebab itu, jangan sampai kita tenggelam dalam perbuatan kegelapan. Selama masih gemar hidup dalam kegelapan, maka kita akan mengalami kesulitan untuk menuntun sesama kepada Terang.
 
 
GB. 150 : 3, 4
Doa : (Bapa yang Mahabaik, mohon bimbinglah kami untuk hidup di dalam terang-Mu dan menjadi anak-anak terang)
🙏

Kembali