GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Kamis, 14 Januari 2021 - Renungan Pagi
KETIKA TUHAN ABSEN, MAKA MANUSIA INGIN MENJADI HOMO DEUS : MARI BERKACA!

Betapa banyak perbuatan-Mu, ya TUHAN, sekaliannya Kau jadikan dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu (ay.24)

Mazmur 104 : 24
MINGGU I SESUDAH EPIFANI
KAMIS, 14 JANUARI 2021
Renungan Pagi
KJ.289 : 1,2-Berdoa


Perkembangan teknologi perlahan-lahan berusaha menggeser Tuhan dari posisi sebagai Pencipta untuk digantikan dengan manusia. Homo Deus, demikian nama manusia yang ingin menggeser posisi Tuhan tersebut dengan rancangan dan hal-hal yang diciptakannya. Homo Deus adalah judul dari satu buku best selling yang ditulis oleh Yuval Noah Harari. Di buku tersebut, Harari menyampaikan potret usaha manusia yang hendak keluar (menjauh) dari penderitaan dengan merancang agenda-agenda yang membuat manusia menjadi superior.
 
Merenungkan Firman Tuhan hari ini menjadi sulit, karena hal itu dilakukan di tengah kompetisi manusia vs Tuhan sebagai pencipta. Bahkan, tidak hanya kompetisi tersebut, ketidakhadiran Tuhan di tengah dunia manusia semakin dirasakan hari demi hari. "Tuhan absen" juga menjadi alasan munculnya hasrat manusia menjadi Homo Deus. Misalnya, banyak doa-doa yang tidak terjawab dari ribuan pasangan yang bertahun-tahun merindukan buah hati, kekhawatiran terhadap masa depan siapa yang merawat buah hati yang memiliki disabilitas di saat orang tua sudah tiada, kualitas dan kuantitas kejahatan yang meningkat tanpa terlihat usaha berarti untuk melawan peningkatan tersebut, dan lainnya.
 
Di tengah kepungan skeptisisme terhadap Tuhan, Firman Tuhan menuliskan "betapa banyak perbuatan-Mu, ya Tuhan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu". Perikop ini mengajak kita untuk melihat arah lain di saat banyak orang berbicara tentang absensi Tuhan di dalam kehidupan, maupun membahas tentang Homo Deus. Arah Iain itu adalah "betapa banyak perbuatan Tuhan" yang telah kita alami sampai saat ini. Coba cermati dan catat apa yang telah Tuhan perbuat atas diri kita saat mengalami dan melalui kesusahan ataupun kebahagiaan? Temukan, "betapa banyak perbuatan kasih Tuhan" di setiap kesusahan maupun sukacita yang kita alami. Mari berkaca!
 
 
KJ.289 : 5,9
Doa : (Tuhan, mohon mampukan kami untuk melihat karya perbuatan-Mu didalam kesusahan maupun kebahagiaan)
🙏

Kembali