GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Sabtu, 16 Januari 2021 - Renungan Malam
MANUSIA ITU EVIL BEING ATAU CITRA TUHAN? LIHAT BUAHNYA!

Biarlah habis orang-orang berdosa dari bumi, dan biarlah orang-orang fasik tidak ada lagi! Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Haleluya! (ay.35)

Mazmur 104 : 33 - 35
MINGGU I SESUDAH EPIFANI
SABTU, 16 JANUARI 2021
Renungan Malam
KJ.62 : 8,9-Berdoa


Pemazmur diperikop ini menutup renungannya mengenai Kisah Penciptaan dengan pemyataan keras tentang orang berdosa dan orang fasik. Pertanyaannya, mengapa Pemazmur menutup renungannya dengan cara seperti itu?
 
Kisah Penciptaan memang menceritakan keagungan dan kemuliaan Tuhan yang terlihat melalui ciptaan-Nya. Namun demikian, satu hal yang belum tersingkapkan adalah Kisah Penciptaan sesungguhnya memiliki Iatar keyakinan Yudaisme tentang keteraturan yang Tuhan ciptakan di dalam Penciptaan berlawanan dengan kekacauan yang menjadi simbol dari evil being. Kehadiran evil being itu yang menjadi fokus dari pemazmur dalam bacaan malam ini (J. Clinton McCann, Jr: 2012).
 
Ekistensi jahat (evil being) tersebut terlihat wujud fisiknya di dalam sosok orang fasik dan orang berdosa. Orang-orang tersebut jiwanya dikuasai oleh kejahatan dan kekacauan - serta hidup jauh dari kasih. Kalaupun orang-orang tersebut mengenal kasih, kasih menjadi suatu mainan semata atau gincu. Bagi Pemazmur, orang-orang tersebut selalu membayangi kehidupan kita. Pemazmur mengharapkan mereka enyah, karena kehadirannya mendatangkan celaka dan kerusakan bagi ciptaan.
 
Di sisi lain, Firman Tuhan ini mengajak kita, agar berhikmat dan mendorong untuk menilik sendiri jiwa masing-masing. Apakah jiwa kita dibelenggu oleh kejahatan dan kekacauan? Apakah kasih menjadi gincu yang membuat diri kita lebih terlihat menyenangkan di mata orang Iain?
 
Jawaban jujur dari pertanyaan di atas menjelaskan identitas diri kita, dan arah perjalanan hidup yang akan ditempuh. Karena itu, mari kita berhikmat dan menilik diri masing-masing. Dengan demikian, kita bisa berkata, "Pujilah Tuhan, hai jiwaku!" Karena jiwa kita tidak termasuk kedalam kelompok yang dibinasakan.
 
 
KJ.62 : 10,11,12
Doa : (Tuhan yang baik, mohon lindungilah jiwaku dari hasrat dan kehendak bebas diri ini yang dicemari oleh dunia)
🙏

Kembali